Pakar Keamanan Siber Ungkap Risiko Terkait Situasi Tarif AS

Dythia Novianty Suara.Com
Selasa, 22 April 2025 | 05:09 WIB
Pakar Keamanan Siber Ungkap Risiko Terkait Situasi Tarif AS
Ilustrasi Donald Trump, Pakar Keamanan Siber Ungkap Risiko Terkait Situasi Tarif AS, Sabtu (22/4/2025). [Pexels]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa waktu belakangan ini, ekonomi dunia tengah mengalami tidakpastian karena berbagai faktor salah satunya disebabkan oleh tarif Amerika Serikat (AS), peristiwa geopolitik, atau gangguan pasar lainnya.

Kondisi ini dinilai Roman Dedenok, Pakar Keamanan di Kaspersky Threat Research, dapat berisiko untuk meningkatkan penipuan, seperti yang umum terjadi dalam lingkungan keuangan yang tidak stabil.

Pelaku kejahatan mungkin mencari cara untuk mengeksploitasi situasi di beberapa area utama.

Pertama, penipuan belanja daring kemungkinan meningkat karena penipu memanfaatkan peningkatan permintaan barang yang diperkirakan akan menjadi lebih mahal.

Mereka mungkin membuat situs web palsu yang meyakinkan atau mengirim email penipuan canggih yang mempromosikan "diskon pra-tarif."

Konsumen yang tergesa untuk mendapatkan harga lebih rendah, dapat secara tidak sadar memberikan informasi keuangan kepada operator penipu.

Ilustrasi, Pakar Keamanan Siber Ungkap Risiko Terkait Situasi Tarif AS, Sabtu (22/4/2025). [Pexels]
Ilustrasi, Pakar Keamanan Siber Ungkap Risiko Terkait Situasi Tarif AS, Sabtu (22/4/2025). [Pexels]

Hal ini kemudian dapat menyebabkan kerugian finansial atau pencurian identitas.

Kedua, gangguan rantai pasokan dapat memaksa bisnis dan konsumen untuk segera mencari pemasok alternatif, sering kali dengan proses pemeriksaan yang kurang ketat.

Hal ini menciptakan peluang bagi produk palsu untuk memasuki pasar, termasuk contoh-contoh ketika penjahat dunia maya menyematkan malware di perangkat palsu.

Baca Juga: Cara CEO Apple Tim Cook Rayu Donald Trump, Sukses Bujuk Harga iPhone Tak Makin Mahal

"Kekhawatiran ini baru-baru ini disorot oleh penemuan Kaspersky tentang varian canggih dari Trojan Triada yang sudah terpasang sebelumnya pada ponsel pintar Android palsu yang dijual melalui pengecer yang tidak sah," katanya.

Beroperasi pada level firmware, dia menambahkan, malware ini memberi penyerang kendali penuh atas perangkat.

Kemudian, memungkinkan pencurian aset kripto, pembajakan akun media sosial, dan pengalihan panggilan tidak sah.

"Hal ini menggarisbawahi risiko serius yang ditimbulkan oleh rantai pasokan yang disusupi," ucap Roman Dedenok, dalam keterangan resminya, Selasa (22/4/2025).

Ketiga, volatilitas pasar membuka pintu bagi penipuan investasi.

Penipu dapat menyamar sebagai lembaga keuangan sah, menjanjikan keuntungan tinggi yang "terjamin" berdasarkan pengetahuan orang dalam.

Selain itu, penjahat siber ini meluncurkan kampanye phishing dan situs web palsu untuk mencuri informasi sensitif.

Ilustrasi Hacker, Pakar Keamanan Siber Ungkap Risiko Terkait Situasi Tarif AS, Sabtu (22/4/2025). [Pexels]
Ilustrasi Hacker, Pakar Keamanan Siber Ungkap Risiko Terkait Situasi Tarif AS, Sabtu (22/4/2025). [Pexels]

"Misalnya, unggahan media sosial yang tidak terverifikasi tentang potensi jeda tarif baru-baru ini memicu lonjakan pasar sementara senilai multi-triliun dolar sebelum didebatkan," ungkapnya.

Kemudian, dia menamahkan, menunjukkan seberapa cepat informasi yang salah dapat menyebar dan memicu potensi skema pump-and-dump.

Untuk membantu mengurangi risiko ini, Roman Dedenok memberikan saran apa yang harus dilakukan konsumen.

  • memverifikasi keabsahan penjual sebelum melakukan pembelian
  • menggunakan metode pembayaran yang menawarkan perlindungan penipuan,
  • tetap berhati-hati terhadap transaksi yang tampaknya terlalu bagus untuk menjadi kenyataan.
  • Investor harus melakukan uji tuntas yang menyeluruh, mengandalkan sumber informasi yang bereputasi baik, dan terakhir
  • bersikap skeptis terhadap penawaran yang tidak diminta yang menjanjikan keuntungan yang sangat besar.

Karena lanskap ekonomi terus berubah, kewaspadaan yang lebih tinggi akan menjadi penting.

Memahami ancaman ini dapat membantu konsumen dan investor tetap terlindungi dengan lebih baik.

Untuk lebih mengurangi paparan penipuan dan berhadapan dengan situs web berbahaya, pertimbangkan untuk menggunakan solusi keamanan siber terpercaya seperti Kaspersky Premium.

Selain mendeteksi upaya phishing dan memblokir unduhan yang mencurigakan, solusi ini memberikan perlindungan waktu nyata untuk belanja daring dan transaksi keuangan.

Hal ini dapat membantu pengguna mengidentifikasi situs web palsu sebelum memasukkan informasi sensitif apa pun.

"Dengan memadukan alat keamanan proaktif dengan kewaspadaan dan tetap terinformasi, konsumen dan investor dapat menavigasi periode volatilitas ekonomi secara lebih percaya diri dan tetap terlindung dari risiko siber yang muncul," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI