Jenis Serangan Siber Jangka Panjang 35 Persen Melampaui Durasi Satu Bulan di 2024

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 19 April 2025 | 08:08 WIB
Jenis Serangan Siber Jangka Panjang 35 Persen Melampaui Durasi Satu Bulan di 2024
Jenis Serangan Siber Jangka Panjang 35 Persen Melampaui Durasi Satu Bulan di 2024, Sabtu (19/4/2025). [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Hal ini menggarisbawahi pentingnya perlindungan data dan sistem yang sangat terjaga, serta perlunya strategi yang lebih proaktif dalam menghadapi ancaman siber.

Selain itu, serangan siber jangka panjang ini sering kali dimulai dengan eksploitasi celah atau kerentanannya pada aplikasi yang dapat diakses secara publik, serta pemanfaatan hubungan yang sudah terjalin antara pihak yang diserang dengan pihak lain yang dipercaya.

Penyerang juga sering kali memanfaatkan akun yang sah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam melancarkan serangan.

Faktor-faktor inilah yang menjadi titik awal bagi sebagian besar insiden yang berhasil diselidiki oleh Kaspersky.

Konstantin Sapronov, Kepala Tim Tanggap Darurat Global di Kaspersky, menekankan bahwa pemahaman yang mendalam tentang perkembangan ancaman siber yang terus berubah sangatlah penting bagi setiap organisasi untuk menjaga keamanan aset dan proses mereka.

Menurutnya, hasil penelitian ini menunjukkan bagaimana para penyerang semakin tangguh dengan berkembangnya teknologi, sehingga organisasi perlu mengambil langkah-langkah keamanan yang lebih dari sekadar reaktif, tetapi juga bersifat proaktif untuk mengantisipasi dan beradaptasi dengan ancaman yang terus berkembang.

Jenis Serangan Siber Jangka Panjang 35 Persen Melampaui Durasi Satu Bulan di 2024, Sabtu (19/4/2025). [Pixabay]
Jenis Serangan Siber Jangka Panjang 35 Persen Melampaui Durasi Satu Bulan di 2024, Sabtu (19/4/2025). [Pixabay]

Untuk memperkuat perlindungan terhadap serangan canggih, Kaspersky menyarankan agar perusahaan mengimplementasikan solusi keamanan siber yang kuat dan memadai, serta mempekerjakan tenaga profesional yang terlatih untuk mengelola sistem keamanan ini.

Selain itu, penggunaan layanan keamanan terkelola seperti Managed Detection and Response (MDR) dan Incident Response dapat memberikan keuntungan besar bagi perusahaan dalam menghadapi ancaman siber.

Layanan ini menawarkan manajemen siklus insiden yang lengkap, mulai dari identifikasi ancaman hingga perlindungan dan perbaikan secara berkelanjutan, serta memberikan dukungan yang sangat diperlukan terutama bagi perusahaan yang kekurangan tenaga ahli di bidang keamanan siber.

Baca Juga: Suara.com Sempat Kena Serangan DDoS, Apa Itu dan Bagaimana Mengatasinya

Dengan demikian, organisasi dapat memiliki perlindungan yang lebih baik terhadap serangan siber yang sulit dideteksi serta bantuan yang berharga dalam penyelidikan insiden dan pemulihan dari serangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI