Penjelasan Ahli soal Apa Itu eSIM serta Keunggulan dan Kelebihan dari SIM Fisik Biasa

Penjelasan Ahli soal Apa Itu eSIM serta Keunggulan dan Kelebihan dari SIM Fisik Biasa.
Suara.com - Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid meminta masyarakat untuk beralih ke embedded SIM (eSIM) dari kartu SIM fisik biasa. Bahkan dia segera menerbitkan aturan baru lewat Peraturan Menteri Komdigi soal adopsi e-SIM.
Ia menilai kalau teknologi eSIM menjadi kunci dalam melawan kebocoran data dan penyalahgunaan identitas yang kian mengancam. Lebih lagi eSIM juga bagian tak terhindarkan dari revolusi digital global yang menuntut keamanan dan efisiensi lebih tinggi.
“e-SIM adalah solusi masa depan. Dengan integrasi sistem digital dan pendaftaran biometrik, teknologi ini memberikan perlindungan ganda terhadap penyalahgunaan data serta kejahatan digital yang marak seperti spam, phishing, dan judi online,” katanya, dikutip dari siaran pers Komdigi, Senin (14/4/2025).
Meutya menjelaskan kalau e-SIM yang tertanam langsung dalam perangkat lebih dari sekadar pengganti kartu SIM fisik karena menghadirkan efisiensi bagi pengguna dan operator. Selain meningkatkan keamanan data pribadi, teknologi ini juga memperkuat ekosistem Internet of Things (IoT) serta mendukung efisiensi operasional industri telekomunikasi.
Baca Juga: Menkomdigi Minta Masyarakat Beralih ke eSIM, Diklaim Lebih Aman dari Kartu SIM Fisik
![Menkomdigi Meutya Hafid saat ditemui di acara buka puasa bersama Komdigi yang digelar di Jakarta, Jumat (21/3/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/23/75793-menkomdigi-meutya-hafid.jpg)
Apa itu eSIM?
Pakar keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya menjelaskan, eSIM adalah SIM dalam bentuk elektronik yang tidak membutuhkan kartu fisik dan sangat memudahkan pengguna layanan seluler untuk menggunakan layanan seluler.
Sebab pengguna eSIM tidak harus menggunakan kartu SIM fisik. Proses pendaftaran SIM pun dapat dengan mudah dilakukan secara daring atau online.
Menurutnya, perkembangan teknologi yang pesat akan mendorong penerapan eSIM. Ia memperkirakan dalam beberapa tahun mendatang, SIM fisik akan punah dan digantikan dengan SIM elektronik.
"Usaha Komdigi untuk membersihkan ruang digital Indonesia melalui percepatan migrasi eSIM patut diapresiasi karena kejahatan digital memanfaatkan layanan seluler seperti penipuan digital, judi online, investasi bodong dan aktivitas jahat lainnya sangat marak dan sudah pada taraf yang sangat mengkhawatirkan," papar Alfons dalam keterangannya, Senin (14/4/2025).
Baca Juga: Bye Sim Card! Ini Cara Buat eSIM Telkomsel, XL, Tri, dan IM3 Beserta Biayanya
Keunggulan eSIM
eSIM atau Embedded Subscriber Identity Module adalah system kartu SIM yang memungkinkan pengguna layanan seluler mendaftarkan ponsel menggunakan layanan seluler tanpa harus menggunakan kartu SIM fisik.
Alfons melanjutkan, secara teknis kartu SIM tersebut sudah ditanamkan terlebih dahulu dalam bentuk chip ke ponsel yang bisa menerima eSIM. Sehingga perangkat justru tak membutuhkan kartu SIM fisik lagi.
Bahkan perkembangan terkini, eSIM sudah ada dalam prosesor sehingga eSIM tidak membutuhkan chip SIM lagi.
Menurut Alfons, eSIM sangat bermanfaat khususnya bagi mereka yang bepergian keluar negeri karena tidak perlu repot membongkar ponsel untuk memasang kartu SIM baru.
Jika ingin menggunakan layanan seluler yang berbeda, mereka cukup melakukan pindai (scan) QR Code.
"Dan karena bentuknya digital, maka pengguna eSIM dapat menggunakan tambahan provider baru meskipun tidak memiliki slot SIM tambahan asalkan ponselnya memang mendukung eSIM," umbar dia.
Alfons menyebut, eSIM juga memiliki keuntungan karena dapat dikunci secara remote jika ponsel tercuri. Kartu SIM itu pun tidak bisa dicuri karena tidak bisa dilepas.
Kelemahan eSIM
Namun dari semua keunggulan eSIM tersebut, papar Alfons, ada satu kelemahan eSIM yang paling besar. Sejauh ini perangkat yang mendukung eSIM masih sangat sedikit dengan persentase sekitar 15 persen.
"Bahkan eSIM pada saat ini hanya tersedia pada ponsel mahal atau high end. Sehingga implementasi eSIM jika diharapkan untuk bisa menekan kejahatan menggunakan ponsel akan kurang efektif karena rendahnya penetrasi ponsel eSIM," tandasnya.