Registrasi pelanggan menggunakan eSIM akan disertai dengan verifikasi biometrik, seperti pengenalan wajah (face recognition), yang divalidasi langsung dengan basis data Direktorat Jenderal Dukcapil.
Dengan proses ini, satu Nomor Induk Kependudukan (NIK) hanya dapat terhubung maksimal dengan tiga nomor telepon.
Hal ini sesuai kebijakan yang berlaku, sehingga meningkatkan keamanan dan transparansi dalam sistem komunikasi masa depan.
Rajeev juga menambahkan, eSIM dan biometrik adalah bagian dari peta jalan perusahaan menuju layanan digital sepenuhnya.
"Dengan infrastruktur yang kuat dan komitmen terhadap keamanan data, kami siap memimpin transformasi digital industri ini,” katanya dalam keterangan resminya, Sabtu (12/4/2025).
Dengan kombinasi layanan eSIM dan teknologi biometrik, XL Axiata memberikan pengalaman pelanggan yang lebih cepat, lebih aman.
Selain itu, hal ini juga lebih sesuai dengan kebutuhan era digital-first, sekaligus memastikan data pelanggan lebih akurat dan mutakhir.
![XL Axiata Manfaatkan Teknologi Biometrik Dukung Pemutakhiran Data Pelanggan, Jakarta, Sabtu (12/4/2025). [XL Axiata]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/12/44979-xl-axiata-manfaatkan-teknologi-biometrik-dukung-pemutakhiran-data-pelanggan.jpg)
Hal ini akan secara signifikan mencegah penyalahgunaan nomor seluler untuk tindakan kriminal.
Mulai dari penyebaran hoaks, penipuan (scam), tindak pidana siber (fraud), serta mendukung kebijakan real-name registration dan pengurangan data palsu atau nomor-nomor bodong.
Baca Juga: Kenaikan Trafik Data Tertinggi XL Axiata di Ramadan dan Lebaran 2025 di Wilayah Ini
Dalam proses registrasi kartu dengan teknologi biometrik ini, pelanggan akan diminta untuk memindai wajah mereka melalui perangkat khusus di Gerai XL.