BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin

Liberty Jemadu Suara.Com
Sabtu, 12 April 2025 | 12:15 WIB
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
Episenter atau titik pusat gempa Bogor berkekuatan 4,1 pada Kamis malam (10/4/2025). [Dok BMKG]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah klaim adanya "anomali seismik" yang terjadi di Bogor, Jawa Barat menyusul gempa merusak pada 10 April kemarin.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, yang dihubungi dari Bogor, Sabtu (12/4/2025) mengatakan klaim tersebut sama sekali tidak ada dasarnya.

"Ono ono wae," kata Daryono yang dihubungi Suara.com via aplikasi pesan singkat.

Cuitan yang mengklaim adanya anomali seismik usai gempa Bogor berkekuatan 4,1 pada 10 April lalu. [X/Infomitigasi]
Cuitan yang mengklaim adanya anomali seismik usai gempa Bogor berkekuatan 4,1 pada 10 April lalu. [X/Infomitigasi]

Sebelumnya beredar di X informasi dari akun bercentang biru, Infomitigasi, yang meminta warga Bogor dan sekitarnya untuk waspada karena adanya anomali seismik di kota sebelah selatan Jawa Barat tersebut.

"FYI sekedar menginformasikan bahwa pasca kejadian beberapa gempa yang terjadi di wilayah Bogor Jawa Barat, kami masih menemukan adanya anomali-anomali seismik, mohon kiranya masyarakat tetap mewaspadai akan adanya potensi terjadinya gempa. Waspada dan bersiap itu lebih baik dan merupakan bagian dari proses memitigasi bencana," cuit akun dengan hampir 65.000 follower itu pada Sabtu pagi.

Hingga Sabtu siang, cuitan itu sudah disaksikan lebih dari 6000 kali, disebarkan lebih dari 70an kali dan disukai lebih dari 140 kali di X. 

Saat ditanya oleh warganet lain soal anomali seismik itu, akun tersebut lagi-lagi mengeklaim bahwa yang dimaksud adalah "getaran-getaran seismik halus namun dengan intensitas sering".

Daryono sendiri mempertanyakan anomali seismik yang diklaim oleh akun Infomitigasi tersebut.

"Anomali seismik seperti apa?" kata Daryono saat dikonfirmasi, sembari mengirim emoji wajah mengkerut dan berkeringat.

Baca Juga: Jangan Panik! Ini Kunci Selamat dari Dahsyatnya Gempa Bumi: Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi

Ia kemudian menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satu orang pun dan satu teknologi pun yang bisa dengan akurat memprediksi terjadinya gempa bumi.

"Ingat-ingat betul ya, bahwa hingga saat ini belum ada satu pun yang bisa meprediksi gempa," tegas Daryono.

Suara Gemuruh dan Sesar Citarik

Sebelumnya Daryono pada Jumat (11/4/2025) membeberkan bahwa gempa Bogor berkekuatan 4,1 pada Kamis diduga dipicu oleh aktivitas Sesar Citarik, yang membentang perairan selatan Sukabumi hingga pantai utara Bekasi. Sesar ini melintasi kota-kota padat penduduk seperti Bogor dan Bekasi.

Gempa ini, selain merusak, juga menghebohkan karena dibarengi dengan munculnya suara gemuruh yang didengar bahkan terekam oleh warga.

"Pembangkit Gempa Bogor diduga kuat adalah Sesar Citarik dengan mekanisme geser mengiri (sinistral strike-slip) sesuai dengan hasil analisis mekanisme sumber gempa oleh BMKG," terang Daryono,

Lebih lanjut ia menerangkan bahwa Gempa Bogor merupakan jenis gempa tektonik kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif. 

"Bukti bahwa Gempa Bogor adalah gempa tektonik tampak pada bentuk gelombang gempa hasil catatan sensor seismik DBJI (Darmaga) dan CBJI  (Citeko) dengan karakteristik gelombang S (Shear) yang kuat dengan komponen frekuensi tinggi," lanjut dia.

Daryono juga menjelaskan suara gemuruh yang didengar warga saat gempa terjadi. Menurutnya suara gemuruh atau dentuman adalah biasa terjadi pada kejadian gempa dangkal.

"Gempa Bogor disertai munculnya suara gemuruh dan dentuman adalah hal wajar. Suara tersebut muncul karena getaran frekuensi tinggi dekat permukaan, sekaligus sebagai bukti bahwa gempa yang terjadi memiliki kedalaman hiposenter sangat dangkal. Semua gempa sangat dangkal disertai dengan suara ledakan, dentuman dan gemuruh," beber dia.

BMKG juga mencatat 4 gempa susulan hingga 11 April kemarin, dengan kekuatan di bawah magnitudo 2. 

Puluhan Rumah Rusak

Hingga Jumat kemarin, tercatat ada puluhan rumah dan bangunan rusak akibat gempa tersebut.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 35 unit rumah di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor mengalami kerusakan. Selain itu ada satu warga luka-luka.

Warga membersihkan rumah yang rusak akibat gempa Bogor pada Kamis malam (10/4/2025). [Antara]
Warga membersihkan rumah yang rusak akibat gempa Bogor pada Kamis malam (10/4/2025). [Antara]

“Ada satu warga Kota Bogor mengalami luka-luka yang ringan,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Dia menyebutkan bahwa hasil pendataan jumlah kerusakan terkini dari tim reaksi cepat badan penanggulangan bencana daerah itu masuk dan diterima tim pusdalops BNPB, pada sore pukul 15.00 WIB tadi.

BNPB mengklasifikasikan untuk dampak kerusakan di Kota Bogor meliputi 24 unit rumah rusak ringan dan satu unit rumah rusak sedang.

Sementara di Kabupaten Bogor, tercatat sembilan rumah rusak ringan dan satu rumah rusak sedang. Selain itu, satu fasilitas pendidikan di Kota Bogor juga dilaporkan mengalami kerusakan ringan. 

"Kerusakan rata-rata di dinding bangunan, ornamen bagian atap bangunan, " tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI