Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah klaim adanya "anomali seismik" yang terjadi di Bogor, Jawa Barat menyusul gempa merusak pada 10 April kemarin.
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, yang dihubungi dari Bogor, Sabtu (12/4/2025) mengatakan klaim tersebut sama sekali tidak ada dasarnya.
"Ono ono wae," kata Daryono yang dihubungi Suara.com via aplikasi pesan singkat.
![Cuitan yang mengklaim adanya anomali seismik usai gempa Bogor berkekuatan 4,1 pada 10 April lalu. [X/Infomitigasi]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/12/48620-anomali-seismik.jpg)
Sebelumnya beredar di X informasi dari akun bercentang biru, Infomitigasi, yang meminta warga Bogor dan sekitarnya untuk waspada karena adanya anomali seismik di kota sebelah selatan Jawa Barat tersebut.
"FYI sekedar menginformasikan bahwa pasca kejadian beberapa gempa yang terjadi di wilayah Bogor Jawa Barat, kami masih menemukan adanya anomali-anomali seismik, mohon kiranya masyarakat tetap mewaspadai akan adanya potensi terjadinya gempa. Waspada dan bersiap itu lebih baik dan merupakan bagian dari proses memitigasi bencana," cuit akun dengan hampir 65.000 follower itu pada Sabtu pagi.
Hingga Sabtu siang, cuitan itu sudah disaksikan lebih dari 6000 kali, disebarkan lebih dari 70an kali dan disukai lebih dari 140 kali di X.
Saat ditanya oleh warganet lain soal anomali seismik itu, akun tersebut lagi-lagi mengeklaim bahwa yang dimaksud adalah "getaran-getaran seismik halus namun dengan intensitas sering".
Daryono sendiri mempertanyakan anomali seismik yang diklaim oleh akun Infomitigasi tersebut.
"Anomali seismik seperti apa?" kata Daryono saat dikonfirmasi, sembari mengirim emoji wajah mengkerut dan berkeringat.
Baca Juga: Jangan Panik! Ini Kunci Selamat dari Dahsyatnya Gempa Bumi: Sebelum, Saat dan Sesudah Terjadi
Ia kemudian menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satu orang pun dan satu teknologi pun yang bisa dengan akurat memprediksi terjadinya gempa bumi.