Suara.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk memperkenalkan sebuah chatbot berbasis teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI) bernama Tanya Pijar.
EVP Digital Business & Technology Telkom Indonesia, Komang Budi Aryasa menjelaskan, chatbot Tanya Pijar adalah fitur berbasis AI yang dikembangkan oleh Pijar Belajar, sebuah platform pembelajaran digital dari Telkom Indonesia.
Komang menerangkan kalau fitur Tanya Pijar ini dirancang untuk membantu siswa mendapatkan jawaban atas berbagai pertanyaan terkait materi pelajaran.
"Penjabaran jawaban yang diberikan oleh Tanya Pijar jelas, cepat, dan mudah dipahami, serta dapat disesuaikan dengan tingkat pemahaman siswa karena berasal dari referensi yang dapat diandalkan," kata Komang dalam siaran pers, Kamis (10/4/2025).
Berbeda dengan platform AI lainnya, Tanya Pijar berfokus pada kurikulum pendidikan di Indonesia. Chatbot ini menjadikannya asisten yang relevan dan efektif untuk mendukung proses belajar siswa secara mandiri dan efisien.
“Masa depan Indonesia berada di tangan generasi muda saat ini. Kami menyadari pentingnya membentuk penerus bangsa yang kompeten dan memiliki daya saing global. Itulah yang menjadi semangat kami untuk terus menerus melakukan pengembangan solusi digital pada banyak ekosistem, tak terkecuali ekosistem digital pendidikan,” papar dia.
![Chatbot AI Tanya Pijar milik Pijar Belajar dari Telkom. [Dok. Telkom Indonesia]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/10/33111-chatbot-ai-tanya-pijar-milik-pijar-belajar-dari-telkom.jpg)
Platform Pijar Belajar sendiri memiliki berbagai fitur unggulan seperti video interaktif, bank soal, dan simulasi ujian sesuai standar kurikulum nasional.
Menurutnya, berbagai keunggulan ini akan mendukung siswa di berbagai jenjang pendidikan, termasuk program persiapan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) untuk siswa SMA akhir.
“Berkat Pijar Belajar, saya bisa masuk ke kampus impian,” ungkap Fia Nurul Hidayah, salah seorang pengguna Pijar Belajar sekaligus alumni SMA Trensains Muhammadiyah Sragen yang berhasil lolos menjadi mahasiswa Universitas Indonesia (UI).
Baca Juga: Telkom Umumkan Digiland Run 2025: Event Lari Standar Internasional, Total Hadiah Rp 500 Juta
Komang memaparkan, teknologi AI saat ini berkembang semakin canggih, bahkan mampu mendukung dunia pendidikan dan membantu para pelajar dan mahasiswa menyelesaikan tugas sekolah dan kuliah mereka.
Mengutip hasil survei Tirto dan Jakpat yang melibatkan sekitar 1.000 responden pelajar dan mahasiswa di Indonesia, lebih dari 80 persen mengaku menggunakan bantuan AI untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka.
Ia menilai, perkembangan kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan memang telah membawa perubahan yang signifikan dalam proses belajar mengajar. Misalnya dalam pelaksanaan ujian online, pemberian tugas secara otomatis beserta evaluasinya, hingga pembelajaran yang dipersonalisasi.
Komang melanjutkan, AI dalam ekosistem pendidikan membantu siswa belajar lebih efektif dengan menyesuaikan antara materi dan gaya belajar mereka.
Maka dari itu, platform berbasis AI seperti asisten belajar cerdas dan chatbot, memungkinkan siswa untuk mendapatkan jawaban cepat. Chatbot ini bisa memberikan penjelasan yang mudah dipahami sehingga dapat meningkatkan kemandirian mereka dalam belajar.
"Telkom berkomitmen mendukung peningkatan kualitas pendidikan Indonesia sekaligus memperkuat peran teknologi dalam transformasi pendidikan yang semakin digital melalui Pijar Belajar," pungkasnya.
Telkom mulai bidik teknologi AI
Telkom sendiri telah menghadirkan berbagai solusi digital inovatif untuk mendukung kemajuan ekosistem digital nasional.
Berdasarkan riset dari Statista, Precedence Research, dan Gartner, pasar AI global diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sebesar 20-24 persen hingga tahun 2032. Sementara itu, di Indonesia, nilai pasar AI diperkirakan mencapai USD 4,03 miliar pada tahun 2030.
Pemerintah Indonesia telah merespons tren ini dengan meluncurkan Strategi Nasional AI 2020-2045, yang bertujuan membangun ekosistem AI yang berkelanjutan.
Sejalan dengan inisiatif ini, Telkom terus memperkuat ekosistem digitalnya melalui solusi AI yang mencakup analitik data, kecerdasan buatan, dan otomatisasi bisnis.
“Kami terus mengembangkan inovasi digital yang memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia, salah satunya melalui pengembangan AI. Kami percaya bahwa AI bukan sekadar teknologi, tetapi menjadi enabler utama dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih baik,” ungkap Direktur Digital Business Telkom Muhamad Fajrin Rasyid pada 26 Februari 2025 lalu.
Beragam solusi digital berbasis AI milik Telkom telah dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri di Indonesia, termasuk pemerintahan. Pemanfaatan AI tidak hanya dapat meningkatkan efisiensi, tetapi juga berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang berkelanjutan.
“Teknologi AI akan mengubah cara hidup manusia secara signifikan. Teknologi ini telah terbukti meningkatkan efisiensi dalam berbagai aspek bisnis. Dengan implementasi AI yang luas, manusia memasuki era di mana teknologi menjadi pendukung dalam pengambilan keputusan dan operasional sehari-hari,” jelas Fajrin.