Sementara itu, Apple juga mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan kenaikan pengiriman sebesar 14,1 persen, yang sebagian besar dipicu oleh meningkatnya permintaan terhadap produk Mac yang ditenagai teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence / AI).
Di sisi lain, HP dan Dell mencatatkan pertumbuhan yang lebih moderat, masing-masing dengan pengiriman 12,8 juta unit (naik 3,2 persen) dan 9,6 juta unit (naik 2,4 persen).
Sementara itu, analis dari IDC memberikan peringatan terkait dampak jangka pendek dan panjang dari tarif baru tersebut.
Kenaikan biaya produksi akibat tarif dapat menyebabkan harga jual PC naik secara signifikan, yang pada akhirnya akan dibebankan kepada konsumen.
Situasi ini dikhawatirkan akan memperburuk inflasi yang sudah ada.
Industri PC kini berada di persimpangan jalan dan harus memilih di antara tiga skenario yang tidak ideal.
Pertama, mengalihkan fasilitas produksi dari China untuk menghindari tarif.
![Ilustrasi Komputer Pribadi, Pengiriman PC Melonjak, Kamis (10/4/2025). [Pexels]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/10/91108-ilustrasi-komputer-pribadi-pengiriman-pc-melonjak.jpg)
Kedua, menanggung biaya tambahan demi menjaga daya saing harga.
Ketiga menaikkan harga jual kepada konsumen dengan risiko menurunnya permintaan.
Baca Juga: SBY Beri Nasihat Sebelum Tarif Trump Bikin IHSG Anjlok, Netizen Tunggu Petuah Jokowi
Produk PC di segmen menengah dinilai paling rentan terhadap perubahan harga ini.