"Tindakan otoritas moneter dalam keterpaduannya dengan otoritas fiskal untuk menjaga dan mengamankan nilai tukar rupiah serta saham-saham Indonesia, menurut saya memang diperlukan. Sebab kalau diserahkan kepada mekanisme pasar semata, di tengah gonjang ganjing pasar saham dan mata uang, bisa jadi nilai saham dan rupiah kita diganjar secara berlebihan, sehingga menembus batas toleransi psikologis. Kita punya banyak pengalaman tentang hal ini di masa lalu. Pandangan dan saran saya, pemerintah terus melakukan upaya gigih untuk menjaga ekonomi Indonesia, di tengah makin tinggi dan makin meluasnya intensitas perang tarif di dunia. Perang dagang yang baru saja dimulai di tingkat global, bisa berlangsung lama. Karenanya, pertama, kita harus mampu mencegah terjadinya krisis ekonomi di Indonesia (sekecil apa pun). Dan, kedua, kita harus membuat ekonomi kita makin berketahanan (resilient) di masa depan," tulis SBY.
Sebelum mengakhiri tulisan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demorat ini mendukung langkah pemerintah dalam memperkuat fundamental ekonomi. SBY optimis bila tarif Trump justru dapat menjadi peluang baik di masa depan.
"Saya mendukung upaya pemerintah untuk terus memperkuat fundamental ekonomi serta meningkatkan daya saing barang dan jasa yang dihasilkan di negeri ini. Juga upaya untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan agar masyarakat kita memiliki penghasilan dan daya beli yang makin tinggi. Juga upaya untuk menjaga keamanan fiskal kita agar tetap sehat, termasuk pengendalian utang negara. Kita harus bergerak cepat, namun harus bisa berlari jauh. Insya Allah tantangan berat yang kita hadapi ini, akan menjadi peluang baik bagi masa depan ekonomi kita," pungkas SBY pada
Utas dari SBY banyak menerima respons positif dari netizen. Publik turut mengingat bila ekonomi Indonesia tumbuh sangat baik di periode kepemimpinannya.
Perlu diketahui, IHSG meroket hampir lima kali lipat (489 persen) selama 10 tahun pemerintahan SBY. Netizen lantas membalas postingan dan menunggu nasihat dari Presiden RI ke-7, Jokowi.
"Kita menunggu petuah Pak @jokowi," cuit @lieutjendw. Pantauan melalui akun X milik Jokowi, ayah dari Wapres RI Gibran tersebut belum buka suara terkait gejolak ekonomi di Tanah Air.
Jokowi diketahui mengunggah momen ketika berlibur bersama keluarga. "Dalam suasana libur Lebaran, saya dan keluarga menikmati hari di Gosek Adventure, Bali. Bersama Ibu Iriana, Mas Bobi, Mba Ayu, dan cucu-cucu, kami mencoba wahana ATV yang memacu adrenalin, dan tetap terasa hangat dalam kebersamaan," tulis Jokowi pada 7 April 2025.
Di sisi lain, akun Instagram Jokowi mengunggah postingan ucapan selamat setelah Timnas U-17 menumbangkan Yaman dengan skor 4 vs 1. Utas dari SBY menuai beragam komentar dari netizen.

"Kemarin Pak JK ngejelasin ini dengan sempurna di papan tulis, sekarang Pak SBY bisa jelasin runut dan mudah dimengerti hanya dalam 6 paragraf. Jadi paham kenapa era SBY-JK ekonomi Indonesia bisa tangguh diterpa krisis 2008, memang presiden dan wapres-nya kualitas think tank," puji @na**jo**tick.
Baca Juga: Prabowo Pilih Bertemu Megawati di Momen Lebaran, Muzani: Kalau dengan Pak Jokowi Sudah Beberapa Kali
"Tidak pernah sekalipun si jokowi memberikan pernyataan yang bernas seperti ini. Baik saat menjabat atau setelah lengser," ungkap @te**l*j.