Pemilik Smartphone Indonesia Jadi Sasaran Empuk Virus Trojan Triada

Dythia Novianty Suara.Com
Senin, 07 April 2025 | 13:40 WIB
Pemilik Smartphone Indonesia Jadi Sasaran Empuk Virus Trojan Triada
Ilustrasi serangan siber, Senin (7/4/2025). [Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kaspersky telah menemukan versi baru Trojan Triada yang canggih yang terpasang pada ponsel pintar (smartphone) Android palsu yang diduga dijual melalui pengecer yang tidak sah.

Tertanam dalam firmware sistem, malware tersebut beroperasi tanpa terdeteksi dan memberikan penyerang kendali penuh atas perangkat yang terinfeksi.

Lebih dari 2.600 pengguna di seluruh dunia telah terpengaruh.

Jumlah pengguna yang diserang tertinggi telah diamati di Rusia, Brasil, Kazakhstan, Jerman, dan Indonesia.

Tidak seperti malware seluler (mobile malware) biasa yang dikirimkan melalui aplikasi berbahaya.

Varian Triada ini terintegrasi ke dalam kerangka sistem, menyusup ke setiap proses yang sedang berjalan.

Ilustrasi, Pemilik Smartphone Indonesia Jadi Sasaran Empuk Virus Trojan Triada, Senin (7/4/2025). [Pixabay]
Ilustrasi, Pemilik Smartphone Indonesia Jadi Sasaran Empuk Virus Trojan Triada, Senin (7/4/2025). [Pixabay]

Hal ini memungkinkan berbagai macam aktivitas berbahaya, termasuk:

  • Mencuri akun aplikasi perpesanan dan media sosial, termasuk Telegram, TikTok, Facebook, dan Instagram
  • Mengirim dan menghapus pesan di aplikasi seperti WhatsApp dan Telegram
  • Mengganti alamat dompet aset kripto
  • Mengalihkan panggilan telepon dengan memalsukan ID pemanggil
  • Memantau aktivitas browser dan menyuntikkan tautan
  • Menyadap, mengirim, dan menghapus pesan SMS
  • Mengaktifkan biaya SMS premium
  • Mengunduh dan menjalankan muatan tambahan
  • Memblokir koneksi jaringan untuk berpotensi melewati sistem anti-penipuan

“Trojan Triada telah berkembang menjadi salah satu ancaman paling canggih dalam ekosistem Android,” kata Dmitry Kalinin, analis malware di Kaspersky Threat Research, dalam keterangan resminya, Senin (7/4/2025).

Menurutnya, versi baru ini menyusup ke perangkat pada level firmware, bahkan sebelum mencapai pengguna, yang menunjukkan adanya kompromi rantai pasokan.

Baca Juga: Cara Menangkis Serangan Ransomware lewat Kamera Pengawas

Menurut analisis sumber terbuka, penyerang telah menyalurkan setidaknya 270.000 Dolar AS atau sekitar Rp 4,59 miiar dalam aset kripto curian ke dompet mereka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI