Trump Kembali Tunda Blokir TikTok, Dikasih Waktu 75 Hari

Dicky Prastya Suara.Com
Minggu, 06 April 2025 | 15:11 WIB
Trump Kembali Tunda Blokir TikTok, Dikasih Waktu 75 Hari
ilustrasi tiktok (Photo by Mourizal Zativa/Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memperpanjang nafas untuk TikTok agar tidak diblokir di AS. Ia memberikan waktu ke ByteDance selaku perusahaan induk TikTok selama 75 hari.

Kebijakan ini disampaikan Trump lewat Truth Social, platform buatannya sendiri yang mirip seperti Twitter atau X. Pengumuman ini juga kali kedua sang presiden menunda pemblokiran platform video pendek asal China tersebut.

Trump mengklaim kalau Pemerintah AS sudah bekerja amat keras untuk mencapai kesepakatan demi menyelamatkan TikTok. Ia menyebut kalau usahanya sudah membuat perubahan signifikan.

"Kesepakatan tersebut membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk memastikan semua persetujuan yang diperlukan telah ditandatangani, itulah sebabnya saya menandatangani Perintah Eksekutif untuk menjaga TikTok tetap aktif dan berjalan selama 75 hari ke depan," ungkapnya dalam Truth Social, dikutip dari CNBC, Minggu (6/4/2025).

Ia pun mengharapkan bisa terus bekerja sama secara baik dengan Pemerintah China. Dirinya pun menyadari kalau mereka tidak senang dengan kebijakan tarif impor yang baru saja diumumkan.

"Diperlukan untuk perdagangan yang adil dan seimbang antara Tiongkok dan AS!" lanjut dia.

Trump juga menilai kalau kebijakan tarif impor itu adalah alat ekonomi yang kuat untuk AS. Bahkan juga untuk keamanan nasional negaranya.

Lebih lanjut Trump berharap kalau pemerintahnya tidak ingin TikTok diblokir di AS. Ia pun meminta kerja sama baik dengan platform maupun Pemerintah China untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Kami tidak ingin TikTok 'menjadi gelap'. Kami berharap dapat bekerja dengan TikTok dan Tiongkok untuk mencapai kesepakatan," pungkasnya.

Baca Juga: Penjualan Nintendo Switch 2 Ditunda Gegara Tarif Impor Donald Trump

Sementara itu ByteDance selaku perusahaan induk mengaku sudah berdiskusi dengan Pemerintah AS. Mereka mengaku siap mematuhi perjanjian apa pun apabila kesepakatan selesai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI