Kisah Masa Lalu Bumi yang Tersimpan di Bawah Samudra Pasifik Ungkap Fakta Mengejutkan Ini

Minggu, 30 Maret 2025 | 15:15 WIB
Kisah Masa Lalu Bumi yang Tersimpan di Bawah Samudra Pasifik Ungkap Fakta Mengejutkan Ini
Ilustrasi laut dalam. [PublicDomainPictures/Pixabay]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Masih menjadi rahasia, ilmuwan baru saja mengintip masa lalu Bumi yang selama ini tersembunyi di bawah Samudra Pasifik. Penemuan ini mengungkap fakta mengejutkan mengenai Bumi yang selama ini diketahui oleh para ilmuwan.

Laporan terbaru menyebut bahwa para ilmuwan menemukan sisa-sisa dasar laut purba yang terkubur selama jutaan tahun lalu.

Dilansir dari IFL Science, penemuan ini memberikan wawasan baru tentang sejarah geologis planet kita dan proses yang membentuknya.

Dengan menggunakan teknik pencitraan seismik canggih, para peneliti berhasil mengidentifikasi struktur tebal yang belum pernah diamati sebelumnya di bawah East Pacific Rise, sebuah wilayah yang aktif secara geologis.

Struktur ini diyakini sebagai jejak fosil dari dasar laut yang tersubduksi ke dalam mantel Bumi sekitar 250 juta tahun yang lalu.

Penemuan ini menantang pemahaman kita sebelumnya tentang mantel Bumi. Ternyata, dasar laut purba dapat bertahan jauh lebih lama daripada yang kita duga sebelumnya, sehingga mempengaruhi proses-proses di dalam Bumi yang baru mulai kita pahami.

Mengintip inti Bumi dengan pencitraan seismik

ilustrasi bumi (Pixabay.com)
ilustrasi bumi (Pixabay.com)

Untuk mengungkap lapisan-lapisan yang terkubur ini, para peneliti menggunakan pencitraan seismik, sebuah teknik yang beroperasi seperti pemindaian CT.

Saat gempa mengirimkan gelombang kejut ke seluruh planet, gelombang tersebut bergerak dengan kecepatan yang berbeda-beda, tergantung pada material yang dilaluinya.

Baca Juga: PGN Kebut Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi untuk Swasembada Energi

Dengan menganalisis pola-pola ini, para ilmuwan dapat memetakan struktur-struktur yang berada jauh di bawah tanah dengan presisi yang luar biasa.

Penemuan dasar laut purba ini menantang model sebelumnya tentang bagaimana bagian dalam Bumi berevolusi seiring waktu.

Dulunya diperkirakan bercampur dan larut dengan relatif cepat, lempengan-lempengan kuno ini mungkin bertahan selama ratusan hingga jutaan tahun.

Kelangsungan hidup mereka dapat memengaruhi proses-proses di dalam Bumi dengan cara-cara yang baru mulai dipahami para ilmuwan.

Temuan ini membuka banyak pertanyaan baru tentang bagaimana bagian dalam Bumi mempengaruhi apa yang kita lihat di permukaan, dalam rentang jarak dan waktu yang sangat jauh.

Ini juga menunjukkan bahwa dasar laut purba mungkin bertahan jauh lebih lama daripada yang diyakini para ilmuwan sebelumnya, sehingga membentuk kembali pemahaman kita tentang lempeng tektonik. 

Mantel Bumi: Lapisan yang menjaga planet

Lokasi penemuan bongkahan batuan dari mantel bumi. [Geosphere]
Lokasi penemuan bongkahan batuan dari mantel bumi. [Geosphere]

Sebelum masa lalu Bumi ini diungkap, ilmu pengetahuan mengajarkan mengenai mantel Bumi yang selama ini diketahui sebagai lapisan penting.

Lapisan ini tersembunyi jauh di bawah permukaan dan memiliki pengaruh besar terhadap segala sesuatu, mulai dari pergerakan lempeng tektonik hingga aktivitas vulkanik.

Mantel Bumi adalah lapisan tebal yang berada di antara kerak dan inti Bumi. Lapisan ini membentang dari kedalaman sekitar 30 km hingga 2.900 km di bawah permukaan.

Dengan suhu yang bisa mencapai lebih dari 3.000°C, mantel Bumi sebagian besar berada dalam keadaan padat, tetapi memiliki sifat plastis sehingga memungkinkan pergerakan lambat dalam jangka waktu jutaan tahun.

Mantel Bumi ini memiliki peran penting untuk memberikan dorongan pada lempeng-lempeng Bumi hingga menyebabkan pergerakan yang bisa memicu gempa Bumi, pembentukan gunung hingga aktivitas vulkanik lainnya.

Karena mantel Bumi berada jauh di bawah permukaan, ilmuwan tidak bisa langsung mengamati lapisan ini. Untuk bisa diteliti, ilmuwan memanfaatkan gelombang seismik, eksperimen laboratorium dan studi vulkanik.

Meskipun berada jauh di dalam Bumi, mantel memiliki pengaruh besar terhadap kehidupan di permukaan. Dari gempa bumi yang bisa menghancurkan kota hingga aktivitas vulkanik yang bisa mengubah iklim, semua berakar pada proses yang terjadi di dalam mantel. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI