Penemuan dasar laut purba ini menantang model sebelumnya tentang bagaimana bagian dalam Bumi berevolusi seiring waktu.
Dulunya diperkirakan bercampur dan larut dengan relatif cepat, lempengan-lempengan kuno ini mungkin bertahan selama ratusan hingga jutaan tahun.
Kelangsungan hidup mereka dapat memengaruhi proses-proses di dalam Bumi dengan cara-cara yang baru mulai dipahami para ilmuwan.
Temuan ini membuka banyak pertanyaan baru tentang bagaimana bagian dalam Bumi mempengaruhi apa yang kita lihat di permukaan, dalam rentang jarak dan waktu yang sangat jauh.
Ini juga menunjukkan bahwa dasar laut purba mungkin bertahan jauh lebih lama daripada yang diyakini para ilmuwan sebelumnya, sehingga membentuk kembali pemahaman kita tentang lempeng tektonik.
Mantel Bumi: Lapisan yang menjaga planet
![Lokasi penemuan bongkahan batuan dari mantel bumi. [Geosphere]](https://media.suara.com/pictures/original/2021/05/02/99396-lokasi-penemuan-bongkahan-batuan-dari-mantel-bumi.jpg)
Sebelum masa lalu Bumi ini diungkap, ilmu pengetahuan mengajarkan mengenai mantel Bumi yang selama ini diketahui sebagai lapisan penting.
Lapisan ini tersembunyi jauh di bawah permukaan dan memiliki pengaruh besar terhadap segala sesuatu, mulai dari pergerakan lempeng tektonik hingga aktivitas vulkanik.
Mantel Bumi adalah lapisan tebal yang berada di antara kerak dan inti Bumi. Lapisan ini membentang dari kedalaman sekitar 30 km hingga 2.900 km di bawah permukaan.
Baca Juga: PGN Kebut Pembangunan Infrastruktur Gas Bumi untuk Swasembada Energi
Dengan suhu yang bisa mencapai lebih dari 3.000°C, mantel Bumi sebagian besar berada dalam keadaan padat, tetapi memiliki sifat plastis sehingga memungkinkan pergerakan lambat dalam jangka waktu jutaan tahun.