Suara.com - Selama ini bersaing ketat di pasar Android, siapa sangka jika Samsung dan Xiaomi justru sedang terlibat dalam proyek bersama yang bergengsi di industri kendaraan listrik.
Laporan terbaru mengungkap bahwa keduanya tidak lagi hanya berkompetisi, tetapi juga berkolaborasi dalam bidang yang mengejutkan banyak pihak.
Kolaborasi ini tentu menarik perhatian, mengingat Samsung dan Xiaomi sebelumnya dikenal sebagai rival abadi di industri HP dunia.
Di tengah persaingan sengit ini, kedua perusahaan tersebut justru melihat peluang besar untuk bersinergi dan menciptakan inovasi baru dan bersaing secara sehat di pasar global.
Berdasarkan laporan terbaru, Samsung dan Xiaomi dikabarkan sedang menjajaki kerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).
![Logo Samsung di smartphone. [Shutterstock]](https://media.suara.com/pictures/original/2017/12/29/86298-logo-samsung-di-smartphone.jpg)
Sebelumnya, pertemuan antara petinggi Samsung Electronics, Jay Y Lee dan CEO Xiaomi, Lei Jun, di Beijing mengindikasikan adanya pembicaraan serius mengenai kolaborasi ini.
Menariknya, pertemuan tersebut berlangsung di pabrik produksi mobil listrik milik Xiaomi, yang semakin memperkuat spekulasi tentang proyek bersama di sektor EV.
Kolaborasi ini disambut hangat oleh publik. Pasalnya, Samsung dan Xiaomi memiliki keunggulan masing-masing yang dapat saling melengkapi dalam proyek ini.
Selama ini, Samsung dikenal sebagai pemasok utama berbagai komponen penting untuk kendaraan listrik, seperti chip Exynos, baterai dan layar.
Baca Juga: Xiaomi Mulai Garap HyperOS 2.2 Global untuk 6 Perangkat Baru
Sedangkan Xiaomi telah menunjukkan keseriusannya di industri EV dengan meluncurkan model pertamanya, Xiaomi SU7, yang sukses terjual hampir 137.000 unit pada tahun pertamanya.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menggabungkan keahlian Samsung dalam teknologi komponen dengan pengalaman Xiaomi dalam pengembangan kendaraan listrik, menciptakan produk inovatif yang kompetitif nantinya.
Kerja sama antara Samsung dan Xiaomi dalam proyek kendaraan listrik ini berpotensi membawa dampak signifikan bagi industri otomotif dan konsumen di masa mendatang.
Bagi industri, kolaborasi ini dapat mendorong inovasi dan mempercepat pengembangan teknologi EV yang lebih canggih dan terjangkau nantinya.
Sementara bagi konsumen, adanya sinergi antara dua perusahaan teknologi besar ini diharapkan dapat menghadirkan pilihan kendaraan listrik dengan fitur unggulan dan harga yang kompetitif.
Kolaborasi antara Samsung dan Xiaomi dalam proyek kendaraan listrik menunjukkan bahwa persaingan di dunia teknologi tidak selalu menghalangi peluang untuk bekerja sama.
Sayangnya, meskipun rumor mengenai kolaborasi Samsung dan Xiaomi menghadirkan kendaraan listrik ini santer beredar, belum diketahui proyek besar apa yang akan dikembangkan nantinya.
Xiaomi di industri mobil listrik dunia

Xiaomi, yang dikenal sebagai raksasa teknologi asal China, kini semakin serius merambah industri mobil listrik usai memperkenalkan Xiaomi SU7.
Perusahaan asal China ini pertama kali mengumumkan rencana masuk ke industri mobil listrik pada tahun 2021 dengan investasi besar mencapai 10 miliar dolar AS dalam 10 tahun ke depan.
Setelah melalui berbagai tahap riset dan pengembangan, Xiaomi akhirnya memperkenalkan Xiaomi SU7, mobil listrik pertamanya yang langsung mencuri perhatian.
Mobil ini dikembangkan dengan teknologi mutakhir dan desain yang futuristik, sejalan dengan filosofi Xiaomi dalam menghadirkan produk inovatif dengan harga kompetitif.
Masuknya Xiaomi ke industri mobil listrik membuat persaingan semakin ketat. Dengan harga yang lebih kompetitif dibandingkan Tesla.
Selain itu, mobil listrik Xiaomi ini juga membawa fitur yang lebih canggih dibanding beberapa pesaing lokal seperti Nio dan BYD. Xiaomi SU7 berpotensi menjadi salah satu mobil listrik yang paling diminati.
Meski belum bisa dipastikan, kolaborasi antara Samsung dan Xiaomi di industri kendaraan listrik semakin memperkuat dua perusahaan tersebut di pasar nantinya.