Palo Alto Networks Investasi Infrastruktur Cloud Baru di Asia Pasifik dan Jepang

Dythia Novianty Suara.Com
Sabtu, 29 Maret 2025 | 08:08 WIB
Palo Alto Networks Investasi Infrastruktur Cloud Baru di Asia Pasifik dan Jepang
Palo Alto Networks Investasi Infrastruktur Cloud Baru. [Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Palo Alto Networks, mengumumkan bahwa mereka memperkuat komitmen dalam keamanan siber di kawasan Asia-Pasifik dan Jepang.

Salah satunya dengan berinvestasi pada infrastruktur cloud baru di berbagai lokasi strategis di kawasan tersebut.

Investasi cloud baru ini mengintegrasikan Prisma Access Browser dengan infrastruktur yang sudah tersedia di Australia, India, Indonesia, Jepang, dan Singapura.

Tujuannya adalah untuk memberikan akses menggunakan browser dengan percaya diri atau browse bravely bagi pelanggan lokal dan regional.

Selain itu juga, membantu organisasi memenuhi kebutuhan residensi data lokal dengan tetap memberikan keamanan dan performa.

Saat ini, browser telah menjadi pusat aktivitas kerja. Menurut Gartner, pada 2030 mendatang, browser enterprise akan menjadi platform inti untuk meningkatkan produktivitas kerja.

Palo Alto Networks Investasi Infrastruktur Cloud Baru. [Pexels]
Palo Alto Networks Investasi Infrastruktur Cloud Baru. [Pexels]

Juga menyediakan keamanan baik pada perangkat yang dikelola (managed device) maupun tidak (unmanaged device) sehingga memungkinkan terciptanya kondisi kerja hybrid.

Browser internet konvensional sangatlah rentan terhadap berbagai ancaman siber, seperti phishing, serangan pengambilalihan akun, malware, dan add-ons browser yang berbahaya.

Masalah ini diperburuk dengan meningkatnya adopsi software-as-a-service (SaaS) dan aplikasi AI generatif (GenAI), serta meningkatnya penggunaan perangkat yang tidak terkelola di lingkungan kerja.

Baca Juga: Di Tengah Kesulitan Kelola Anggaran, Layanan Cloud Ini Janjikan Internet Cepat dan Efisiensi

Meskipun hal ini dapat meningkatkan produktivitas karyawan, sayangnya juga turut memperluas permukaan serangan dan membuka peluang masuk baru bagi penjahat siber.

"Perangkat yang tidak dikelola sering kali menjadi titik lemah dalam postur keamanan organisasi, terutama dengan semakin meningkatnya adopsi model tenaga kerja yang bekerja dari berbagai lokasi geografis," kata Anupam Upadhyaya, Vice President Product untuk Prisma SASE, Palo Alto Networks.

Menurutnya, banyak organisasi yang melaporkan kesulitan untuk mendekripsi traffic data jaringan untuk tujuan keamanan.

Rata-rata, dia menambahkan, 64 persen traffic data web dibiarkan terenkripsi sehingga tidak dapat diakses untuk keamanan.

"Lokasi cloud terbaru kami di kawasan ini menghadirkan konektivitas yang aman untuk semua perangkat di lingkungan kerja," ujar Anupam Upadhyaya, dalam keterangan resminya, Sabtu (29/3/2025).

Dia menambahan, baik yang terkelola maupun tidak, sehingga membantu melindungi informasi penting dan memungkinkan organisasi untuk meningkatkan postur keamanan mereka secara keseluruhan dalam menghadapi ancaman siber modern.

Sementara itu, Simon Green, President, Asia-Pasifik dan Jepang, Palo Alto Networks, mengungkapkan, semakin banyak organisasi di kawasan Asia Pasifik dan Jepang yang mengalihkan workload ke cloud.

Palo Alto Networks Investasi Infrastruktur Cloud Baru. [Pexels]
Palo Alto Networks Investasi Infrastruktur Cloud Baru. [Pexels]

"Ekspansi keamanan cloud kami di Asia-Pasifik dan Jepang adalah wujud dari komitmen berkelanjutan kami untuk menyediakan akses lokal ke keamanan siber terbaik di kelasnya bagi pelanggan, sekaligus membantu memenuhi kebutuhan residensi data," ungkapnya.

Sementara Adi Rusli, Country Manager Indonesia, Palo Alto Networks, menjelaskan, strategi keamanan siber yang tangguh, gesit, dan dalam skala besar penting untuk menghadapi ancaman siber dan serangan berbasis AI yang terus berkembang di luar sistem keamanan kantor.

Dia menerangkan, sangat penting bagi organisasi dan pemimpin bisnis di Indonesia untuk berkolaborasi secara proaktif dengan tim keamanan mereka, dengan tujuan untuk memahami potensi ancaman yang muncul akibat peralihan workload ke cloud secara menyeluruh.

"Dengan memahami ancaman-ancaman ini, mendapatkan panduan yang jelas, dan menempatkan kemampuan keamanan yang penting, organisasi dapat membangun lingkungan kerja yang aman serta mampu melindungi informasi sensitif, aplikasi-aplikasi bisnis yang penting, dan memungkinkan para karyawan untuk bekerja dari mana saja dengan percaya diri," bebernya.

Ketersediaan layanan yang di-hosting secara regional ini merupakan wujud dari komitmen berkelanjutan Palo Alto Networks untuk menyediakan layanan keamanan terlengkap secara lokal bagi pelanggan di Asia Pasifik dan Jepang.

Layanan-layanan ini memungkinkan pelanggan untuk menyeimbangkan kebutuhan residensi data dengan kemampuan untuk mendeteksi ancaman-ancaman baru.

Sehingga memberikan solusi keamanan yang tanpa gangguan dan efisien karena dioperasikan dan disediakan di wilayah yang sama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI