Suara.com - Seorang pendeteksi logam amatir asal Inggris belum lama ini menemukan tumpukan artefak berusia 2.000 tahun yang berada dalam kondisi tidak biasa.
Pada awal penemuan, 800 artefak zaman besi ini nampak dalam kondisi terbakar dan terkubur di ladang. Setelah diteleiti, temuan ini kemudian diberi nama Harta Karun Melsonby.
Nama Melsonby diambil dari salah satu desa yang berada di dekatnya. Arkeolog setidaknya menemukan total 800 artefak seperti kuali, mangkuk, peralatan berkuda hingga bagian kereta perang.
Dilansir dari Live Science, para arkeolog juga menemukan adanya cermin besi besar dan ujung tombak besi yang digunakan untuk upacara.
Tom Moore selaku profesor dan kepala departemen arkeologi di Universitas Durham Inggris ini menyebut bahwa mangkuk dalam temuan artefak ini bukan hal yang biasa ditemukan di Inggris Utara.

Penelitian terkait dekorasinya nampak gaya Mediterania dan zaman besi Inggris. Arkeolog menduga pemilik artefak tersebut adalah sosk yang memiliki jaringan di seluruh Inggris dan Eropa hingga Romawi.
Di antara ratusan benda berharga yang ditemukan dalam harta karun ini, beberapa yang paling menarik perhatian adalah gerobak dan kereta perang yang memiliki 28 ban besi. Kemungkinan digunakan untuk transportasi atau perang.
Artefak lainnya yang ditemukan oleh para arkeolog adalah peralatan berkuda termasuk tali kekang dan hiasan kuda yang memiliki desain rumit. Beberapa di antaranya dihiasi dengan karang merah dari Mediterania dan kaca berwarna, menandakan adanya pengaruh budaya asing.
Ada juga peralatan upacara seperti tombak seremonial dan cermin besi besar, yang kemungkinan digunakan dalam ritual keagamaan atau pemakaman.
Baca Juga: Bocah 18 Tahun Milik Arsenal Dapat Pujian Setinggi Langit dari Thomas Tuchel
Untuk peralata makan, para arkeolog menemuakn kuali dan mangkuk yang digunakan untuk mencampur anggur. Desainnya menggabungkan gaya Mediterania dan Zaman Besi Inggris, menunjukkan adanya hubungan perdagangan dengan dunia luar.
Penemuan ini menantang pandangan lama bahwa wilayah utara Inggris kurang berkembang dibandingkan bagian selatan selama zaman besi. Sebaliknya, koleksi ini menunjukkan bahwa elit di utara memiliki kekayaan dan koneksi luas, bahkan hingga Eropa daratan dan dunia Romawi.
Keberadaan barang-barang dengan pengaruh Mediterania juga mengindikasikan bahwa masyarakat saat itu berdagang atau memiliki interaksi dengan bangsa lain.
Pada awal ditemukan, 800 artefak ini dalam kondisi terbakar dan hancur, diduga hal ini dilakukan sebelum proses penguburan dilakukan. Anehnya, para arkeolog justru tidak menemukan sisa-sisa manusia di lokasi ini.
Hal ini membuat para ahli menduga bahwa benda-benda tersebut mungkin bagian dari ritual pemakaman atau persembahan kepada para dewa. Namun, anehnya, tidak ditemukan sisa-sisa manusia di lokasi tersebut.
Saat ini, Museum Yorkshire tengah menggalang dana sebesar £254.000 (sekitar Rp5 miliar) untuk mengakuisisi dan memamerkan harta karun ini kepada publik. Dengan penelitian lebih lanjut, para ahli berharap bisa mengungkap lebih banyak cerita di balik artefak-artefak kuno ini.
Penemuan "Melsonby Hoard" bukan hanya sekadar koleksi benda berharga, tetapi juga jendela ke masa lalu yang membuka wawasan tentang kompleksitas sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat zaman besi di Inggris.
Mengenai zaman besi
Setelah melewati zaman batu dan zaman perunggu, manusia memasuki zaman besi, periode penting dalam sejarah yang ditandai dengan penggunaan besi sebagai material utama untuk alat, senjata, dan peralatan sehari-hari.
Zaman ini membawa perubahan besar dalam teknologi, ekonomi, dan masyarakat, membuka jalan bagi peradaban yang lebih maju.
Zaman Besi tidak berakhir secara tiba-tiba, melainkan bertransisi ke era peradaban yang lebih maju. Seiring berkembangnya teknologi, manusia menemukan cara menggunakan baja (besi dengan campuran karbon) yang lebih kuat dan tahan lama.