Berdasarkan sejarah, misi membawa sampel tanah dan batuan Bulan untuk kembali ke Bumi hanya terjadi pada era Apollo NASA beberapa waktu lalu. Kehadiran sampel tanah dan batuan ini digunakan untuk memahami sejarah geologi Bulan.
Hingga saat ini, misi Chang'e memang dianggap berhasil. Keberhasilan Misi Chang’e membuktikan bahwa China telah menjadi pemain utama dalam eksplorasi luar angkasa.
Setelah ini, China juga merencanakan misi berawak ke Bulan dalam dekade mendatang. Data yang dikumpulkan dari Chang’e juga membuka kemungkinan pembangunan pangkalan permanen di Bulan untuk eksplorasi lebih lanjut.
![Pendaratan Chang'e-5. [YouTube/Xinhua]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/24/17354-pendaratan-change-5.jpg)
Temuan tidak terduga misi Chang'e di Bulan
Temuan tidak terduga juga berhasil diungkap oleh misi Chang'e. Terbaru, Chang'e 6 berhasil mengungkap fakta mengejutkan mengenai kemunculan lautan magma di sisi jauh Bulan.
Penemuan tidak biasa di sisi jauh Bulan ini memang begitu luar biasa. Pasalnya, sisi ini selalu berada membelakangi Bumi.
Berdasarkan temuan Chang'e, diketahui Bulan pernah memiliki aktivitas vulkanik intensif yang terjadi sekitar miliaran tahun lalu. Hal ini menjawab teka-teki terkait pembentukan Bulan dan hubungannya dengan Bumi.
Chang'e-6 menemukan bukti bahwa bulan pernah memiliki lautan magma. Analisis sampel batuan menunjukkan komposisi mineral yang hanya terbentuk dalam kondisi vulkanik ekstrem.
Penemuan fantastis Chang'e ini membuat misi ini dikenal sebagai salah satu hal yang sukses mengubah sejarah ilmu antariksa selama beberapa waktu.
Baca Juga: Viral Ibu Bagi-Bagi ASI saat Bulan Ramadan sampai Ditegur Tokoh Agama, Begini Klarifikasinya
Kelanjutan misi Chang'e