Suara.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berbicara kepada publik perihal pemerintahan yang anti kritik. Menurut Anies Baswedan, para pejabat dari lapisan apa pun seharusnya tidak anti kritik dan dapat menerima masukan dari masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Anies Baswedn dalam acara Dialog Kebangsaan dengan tema Mendoakan Indonesia Bahagia yang berlangsung di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta, pada Jumat (21/3/2025).
Dalam cuplikan video yang dibagikan ulang oleh akun X @LANGKAHANIES, Anies Baswedan mengenang kembali ketika menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Kala itu, Anies Baswedan pun mendapat banyak kritik dari masyarakat.
"Saya sering sampaikan dulu, kalau dikritik, dapat komentar, jangan kemudian apriori dan marah. Dulu saya bertugas di Jakarta, itu panennya segala macem itu. Dari mulai kritik yang valid sampai memutarbalikkan fakta, itu kita rasakan semuanya," ucap Anies Baswedan.
Namun, alih-alih merasa marah, Anies Baswedan mengaku tidak pernah melapor para pengkritik ke pihak berwenang. Anies Baswedan menyebut sebaiknya pejabat memberikan penjelasan atas kritik yang dilayangkan.
"Apa yang terjadi? Tidak pernah kita melaporkan ke polisi. Nggak pernah juga dicaci maki, tapi dijawab, dijelaskan. Apa yang terjadi? Semua yang mendengarkan mengalami proses pencerdasan," tambahnya.
Lebih lanjut, Anies Baswedan menyarankan agar tidak memandang kritikan sebagai bentuk penyerangan terhadap pejabat. Jika penjelasan tersebut logis, maka publik yang akan menilai kembali.
"Jadi ketika pemerintah dikritik, jangan dipandang 'waduh ini saya dihabisi', bukan. Ini cara kita menjelaskan kepada publik, jelaskan lagi, tanggapi lagi. Dan semua yang menyaksikan akan menilai dan lama-lama publik akan tahu," imbuhnya.
Meski begitu, Anies Baswedan tak akan berani menanggapi kritik jika tidak transparan dan tanpa data.
"Tapi kalau saya, proses penyusunannya tidak transparan, tidak menggunakan ilmu, tidak pakai data, tidak pakai akal sehat, berani nggak saya dialog? Nggak berani," akunya.
Baca Juga: Puisi Wiji Thukul Kembali Menggema: Peringatan dalam Pusaran Ketidakadilan
Pada akhirnya, Anies Baswedan berharap agar pemerintah dapat lebih terbuka atas kritik dari masyarakat.
"Mudah-mudahan ke depan, pemerintahan kita di seluruh jenjang, mau terbuka pada kritik, mau menjawab kritik, dan mau berdialog dengan rakyat," ujar Anies Baswedan.
Hal ini membuat publik menyinggung kembali ucapan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto yang menyebut para pengkritik sebagai anjing menggonggong.
Pernyataan tersebut diucapkan Prabowo Subianto ketika meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Batang, Jawa Tengah, pada Kamis (20/32025).
Prabowo Subianto menyebut bahwa pemerintah akan terus maju untuk memberdayakan Indonesia melalui beragam rencana pembangunan. Mantan Menteri Pertahanan ke-26 tersebut juga mengaku bahwa dirinya tidak terpengaruh dengan suara-suara miring yang mengomentari keyakinannya bahwa Indonesia akan memiliki masa depan yang cerah.
"Saya tegaskan di sini tidak benar dan kita akan maju terus, biar anjing menggonggong, kita akan maju terus. Kita akan bangun masa depan (Indonesia) yang gemilang," ucap Prabowo Subianto sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Unggahan perihal Anies Baswedan yang menyinggung pemerintah tidak boleh anti kritik itu pun menuai beragam komentar dari pengguna X lainnya.
"Rill beliau definisi: waktu akan menjawab. Alias semua bakal terungkap satu per satu," komentar @new********
"Begini semua, kalau sudah jadi orang nomor satu. Ciut semua nyalinya berantas kejahatan kelas kakap. Buktinya sekarang, pemimpin kita sebelum terpilih, pidatonya berapi-api. Setelah terpilih??" tambah @ruang*******
"Sementara itu, ada presiden yang bilang anjing menggonggong ke pengkritiknya," sahut @lasn*****