Infografis
Suara.com - Abdurrahman Wahid atau yang lebih dikenal dengan nama Gus Dur kini menjadi topik perbincangan hangat warganet di jagat maya. Bukan tanpa sebab, rupanya publik menilai jika banyak ucapan Presiden Indonesia ke-4 tersebut yang kini menjadi kenyataan.
Hal ini dibagikan oleh warganet dengan akun X @huhhh192 yang menyoroti sejumlah kutipan ucapan Gus Dur semasa hidup. Pernyataan tersebut berkaitan dengan beberapa tokoh politik yang kini berkuasa di Tanah Air, mulai dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto hingga Presiden Indonesia ke-7 Jokowi.
Dalam salah satu kutipan, Gus Dur menyebut jika Jokowi bisa menjadi presiden. Ucapan tersebut dilontarkan Gus Dur ketika mampir di Loji Gamdrung, rumah dinas Wali Kota Solo untuk melakukan dialog bersama paa tokoh pada Januari 2006.
"Siapapun yang dikehendaki rakyat, termasuk Pak Jokowi ini, kalau dia jadi Wali Kota yang bagus, kelak juga bisa jadi presiden," ucap Gus Dur kala itu.
Tak hanya itu, Gus Dur juga pernah 'meramalkan' jika Prabowo Subianto kelak akan menjadi Presiden Indonesia ketika sudah tua. 'Ramalan' ini sebelumnya cukup menjadi sorotan publik setelah Prabowo Subianto dilantik menjadi Presiden RI pada Oktober 2024.
"Pak Prabowo nanti jadi presiden, kalau udah tua," ucap Gus Dur, sebagaimana dituturkan kembali oleh Irfan Yusuf ketika berkunjung ke Pondok Pesantren Tebuireng, Jawa Timur.
Ucapan Gus Dur lainnya yang terbukti benar terkait dengan lengsernya Soeharto. Kala itu, Gus Dur tengah berbincang bersama para pengurus NU pada 1997. Para tokoh yang hadir membahas tantangan yang dihadapi Indonesia, termasuk isu politik dan ekonomi.
Namun, Gus Dur tiba-tiba memotong pembicaraan dan mengucapkan bahwa Soeharto akan jatuh.
"Tidak perlu membicarakan banyak masalah, karena sebentar lagi Pak Harto akan jatuh," ujar Gus Dur.
Baca Juga: Jokowi-Puan Akhirnya Bersua! Buka Puasa di NasDem Tower Jadi Sinyal Apa?
Bukti lainnya ucapan Gus Dur yang menjadi kenyataan adalah majunya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kala itu, pernyataan tersebut diucapkan kembali oleh Ahok ketika Gus Dur hadir di Pesantren Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada 2013 silam.
