Suara.com - Garmin bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas Harvard dan Universitas Oxford, mengumumkan temuan awal dari sebuah studi yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagiaan dan kesejahteraan.
Studi ini menggunakan data dari smartwatch dan smartphone untuk memberikan wawasan yang dapat membantu merumuskan kebijakan publik dan pengembangan produk.
Melalui smartwatch Garmin, dengan memanfaatkan data sensor berkualitas tinggi.
Studi percontohan ini mengungkapkan beberapa temuan yang signifikan secara statistik.
Perlu diketahui, hasil awal ini masih perlu diverifikasi melalui studi global yang lebih luas.
Temuan tersebut menunjukkan hubungan yang erat antara kualitas tidur, aktivitas fisik, dan kebahagiaan.

Studi tersebut berhasil menghimpun beberapa temuan, seperti aktivitas fisik harian dan tidur cukup, yang diukur menggunakan perangkat Garmin, terbukti memiliki korelasi yang erat dengan peningkatan kebahagiaan dan penurunan tingkat stres.
Kemudian, stabilitas emosional berbeda berdasarkan usia, dengan orang dewasa yang lebih tua menunjukkan stabilitas yang lebih baik, sementara yang lebih muda cenderung lebih fluktuatif.
Studi ini menunjukkan tingkat partisipasi yang tinggi, yang mengindikasikan bahwa para peserta mendapatkan manfaat dari pemantauan emosi mereka sepanjang hari.
Baca Juga: Vivo V50 Lite 5G Resmi Debut, Usung Baterai Jumbo 6.500 mAh
Responden merasa paling bahagia ketika terlibat dalam kegiatan sosial dan budaya, makan, atau menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.
Lebih dari 1.000 studi penelitian dan uji klinis, tim Garmin Health memiliki posisi unik untuk menyediakan smartwatch dengan performa baterai yang luar biasa, sensor berkualitas tinggi, serta integrasi API atau SDK yang dinamis untuk pemantauan dan pelaporan.
"Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas Harvard dan Universitas Oxford dalam terobosan ini, untuk lebih memahami hubungan antara kebahagiaan dan kesehatan,” ujar Susan Lyman, Garmin Vice President of Consumer Sales and Marketing.
Setelah mendapat persetujuan dari Institutional Review Board (IRB), studi percontohan ini diluncurkan oleh para peneliti Harvard Kennedy School of Government dan Harvard T.H. Chan School of Public Health - bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesejahteraan di University of Oxford, University of Warwick, University of Saskatchewan, Avicenna, dan Garmin.
Kini, setelah berhasil menyelesaikan tahap uji coba awal, Studi Kesehatan dan Kebahagiaan diperluas dengan melibatkan lebih dari 10.000 peserta dari seluruh dunia.
Survei dikirim ke smartphone responden tiga kali sehari, meminta mereka untuk mengidentifikasi tingkat kebahagiaan dan aktivitas mereka saat ini sebelum survei dilakukan.
Laporan tersebut kemudian direferensikan dengan data dari smartphone dan smartwatch Garmin.

Hal ini untuk memberikan representasi kualitatif dan kuantitatif tentang bagaimanakebahagiaan dipengaruhi oleh berbagai variabel seperti aktivitas fisik, tidur, sosialisasi, dan stres.
“Studi Health and Happiness sangat senang dapat bekerja sama dengan Garmin sebagai kolaborator smartwatch eksklusif kami," ujar Micah Kaats, Principal Investigator, Harvard University, dalam keterangan resminya, Jumat (21/3/2025).
Menurutnya, kombinasi unik antara teknologi canggih yang dapat dikenakan, basis pengguna yang sadar akan kesehatan, dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui data menjadikan Garmin sebagai mitra yang ideal untuk penelitian yang inovatif ini.
"Dengan memanfaatkan kemampuan Garmin, kami bertujuan untuk mengatasi tantangan perekrutan dan retensi yang selama ini menghambat penelitian serupa dan mengungkap wawasan baru tentang pendorong kesehatan mental dan kesejahteraan,” jelas dia.
Dengan menggunakan API dan SDK Garmin Health, pihak ketiga dapat mengintegrasikan data dari smartwatch secara real-time dan historis ke dalam aplikasi mereka sesuai dengan kebijakan privasi khusus mereka.