Garmin Kolaborasi dengan Universitas Harvard dan Oxford, Smartwatch Pantau Kualitas Tidur

Dythia Novianty Suara.Com
Jum'at, 21 Maret 2025 | 14:39 WIB
Garmin Kolaborasi dengan Universitas Harvard dan Oxford, Smartwatch Pantau Kualitas Tidur
Ilustrasi smartwatch Garmin
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lebih dari 1.000 studi penelitian dan uji klinis, tim Garmin Health memiliki posisi unik untuk menyediakan smartwatch dengan performa baterai yang luar biasa, sensor berkualitas tinggi, serta integrasi API atau SDK yang dinamis untuk pemantauan dan pelaporan.

"Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan para peneliti dari Universitas Harvard dan Universitas Oxford dalam terobosan ini, untuk lebih memahami hubungan antara kebahagiaan dan kesehatan,” ujar Susan Lyman, Garmin Vice President of Consumer Sales and Marketing.

Setelah mendapat persetujuan dari Institutional Review Board (IRB), studi percontohan ini diluncurkan oleh para peneliti Harvard Kennedy School of Government dan Harvard T.H. Chan School of Public Health - bekerja sama dengan Pusat Penelitian Kesejahteraan di University of Oxford, University of Warwick, University of Saskatchewan, Avicenna, dan Garmin.

Kini, setelah berhasil menyelesaikan tahap uji coba awal, Studi Kesehatan dan Kebahagiaan diperluas dengan melibatkan lebih dari 10.000 peserta dari seluruh dunia.

Survei dikirim ke smartphone responden tiga kali sehari, meminta mereka untuk mengidentifikasi tingkat kebahagiaan dan aktivitas mereka saat ini sebelum survei dilakukan.

Laporan tersebut kemudian direferensikan dengan data dari smartphone dan smartwatch Garmin.

Ilustrasi smartwatch Garmin
Ilustrasi smartwatch Garmin

Hal ini untuk memberikan representasi kualitatif dan kuantitatif tentang bagaimanakebahagiaan dipengaruhi oleh berbagai variabel seperti aktivitas fisik, tidur, sosialisasi, dan stres.

“Studi Health and Happiness sangat senang dapat bekerja sama dengan Garmin sebagai kolaborator smartwatch eksklusif kami," ujar Micah Kaats, Principal Investigator, Harvard University, dalam keterangan resminya, Jumat (21/3/2025).

Menurutnya, kombinasi unik antara teknologi canggih yang dapat dikenakan, basis pengguna yang sadar akan kesehatan, dan komitmen yang kuat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui data menjadikan Garmin sebagai mitra yang ideal untuk penelitian yang inovatif ini.

Baca Juga: Vivo V50 Lite 5G Resmi Debut, Usung Baterai Jumbo 6.500 mAh

"Dengan memanfaatkan kemampuan Garmin, kami bertujuan untuk mengatasi tantangan perekrutan dan retensi yang selama ini menghambat penelitian serupa dan mengungkap wawasan baru tentang pendorong kesehatan mental dan kesejahteraan,” jelas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI