Setelah Starlink, Telkom Yakin Bisa Bersaing dengan Satelit Amazon Kuiper

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 19 Maret 2025 | 22:54 WIB
Setelah Starlink, Telkom Yakin Bisa Bersaing dengan Satelit Amazon Kuiper
Konferensi pers Telkom saat acara Buka Puasa Bersama (bukber) yang digelar di Jakarta pada Rabu (19/3/2025). [Suara.com/Dicky Prastya]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mengaku tak khawatir dengan masuknya Amazon Kuiper ke Indonesia. Layanan internet berbasis satelit yang dimiliki Amazon ini menjadi pemain baru setelah Starlink, satelit milik Elon Musk, yang sudah lebih dulu masuk ke RI.

Vice President Corporate Communication Telkom, Andri Herawan menerangkan kalau masuknya pemain satelit asing bukanlah masalah bagi mereka. Sebab baik Amazon maupun Starlink justru bisa mempercepat digitalisasi di Indonesia.

"Sama lah ya kira-kira kayak Starlink kemarin, Starlink kemarin itu, enggak apa-apa itu justru membantu proses digitalisasi Indonesia kan? Ketika ada pemain-pemain kayak Starlink lewat satelitnya itu kan justru mempercepat Digitalisasi Indonesia," ungkap Andri saat ditemui di sela-sela acara Buka Puasa Bersama (bukber) Telkom yang digelar di Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Ia menilai kalau persaingan bisnis adalah hal yang tak bisa dihindari semua perusahaan, termasuk Telkom. Menurutnya, mereka justru harus siap dengan kehadiran pemain baru.

Andri juga meyakini kalau Telkom akan berusaha untuk tetap kompetitif. Dengan begitu masyarakat memiliki pilihan untuk menggunakan berbagai layanan yang ada.

"Kami harus siap saja, siap dengan segala. Tapi kami harus berusaha tetap kompetitif, supaya pilihan masyarakat tetap digital. Kita harus siap," imbuhnya.

Dirinya juga tak mempermasalahkan kehadiran Starlink yang membantu menyediakan akses internet di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal atau wilayah 3T.

Sebab Telkom sampai saat ini juga diizinkan untuk menyediakan layanan internet di wilayah 3T maupun perkotaan. Menurutnya, masuknya Starlink ke wilayah tersebut mungkin bagian dari strategi perusahaan untuk menyediakan internet.

"Mungkin mereka melihat, mungkin ya, pasar 3T masih ada yang belum digarap. Jadi mereka masuk dari sana. Mungkin itu ya strateginya kami enggak tahu kan," pungkasnya.

Baca Juga: Telkom Perkuat Jaringan Internet Selama Periode Mudik Lebaran 2025, 9.000 Pekerja Diturunkan

Amazon Kuiper siap masuk Indonesia, pesaing baru Starlink

Sebelumnya Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menyambut rencana kerja sama dengan Amazon Kuiper, penyedia satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO) milik Amazon.

Rencananya, Amazon akan investasi ke Indonesia dengan membangun enam stasiun gateway senilai 20 juta Dolar AS atau sekitar Rp 327 miliar hingga lima tahun ke depan.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid menyatakan kolaborasi ini diharapkan dapat memperluas konektivitas digital di wilayah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), sekaligus mendukung transformasi digital nasional.

Menurutnya, teknologi satelit bakal memainkan peran penting dalam mengatasi kesenjangan digital, terutama di daerah terpencil.

“Kami menyambut baik komitmen Amazon Kuiper dalam mendukung perluasan konektivitas digital di Indonesia. Kami terbuka terhadap investasi serta teknologi baru apa pun yang dapat membantu kami untuk mencapai konektivitas di Indonesia,” kata Meutya, dikutip dari siaran pers, Selasa (18/3/2025).

Amazon Kuiper juga tengah mengajukan izin operasional di Indonesia. Hal ini termasuk lisensi telekomunikasi dan hak peminjaman satelit, sesuai regulasi terbaru yang memungkinkan perusahaan asing beroperasi dengan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Global Head of Licensing and International Regulatory Affairs Amazon Project Kuiper, Gonzalo de Dios menyatakan kalau pihaknya memahami bahwa konektivitas masih menjadi tantangan di banyak daerah terpencil.

"Oleh karena itu, kami ingin bekerja sama dengan pemerintah dan mitra lokal untuk menyediakan akses internet yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia,” ucap dia.

Elon Musk resmikan peluncuran Starlink ke Indonesia

Tahun lalu, Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga bekerja sama dengan penyedia satelit orbit rendah (Low Earth Orbit/LEO), Starlink.

Layanan internet yang dimiliki miliarder Elon Musk itu bakal menyediakan akses internet di fasilitas puskesmas.

Uji coba Starlink dilakukan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod Denpasar, Pustu Klungkung Bali, serta Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru Maluku. Itu menandai penyediaan layanan internet secara resmi di Indonesia.

Peresmian kerja sama ini juga ditinjau langsung oleh Elon Musk di Bali pada Minggu, 19 Mei 2024 lalu.

"Merasa terhormat meluncurkan @Starlink di Indonesia!" cuit Elon Musk lewat akun X alias Twitter, dikutip Minggu (19/5/2024).

Diketahui Starlink adalah layanan internet berbasis satelit yang dimiliki perusahaan antariksa SpaceX, yang juga dimiliki Elon Musk. Peresmian layanan satelit Starlink dilakukan di salah satu Puskesmas yang berlokasi di Denpasar, Bali.

Kedatangan Elon Musk di Indonesia sendiri didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

“Saya berkesempatan menjemput Elon di Bandara pagi ini dan kemudian membicarakan beberapa agenda beliau selama di sini dan tentunya beberapa kerja sama penting,” ungkap Luhut dalam siaran pers Kemenko Marves, dikutip Minggu (19/5/2024).

Luhut menyebut, salah satu kerja sama penting yang dilakukan yaitu peresmian layanan internet Starlink yang mampu menjangkau hingga pelosok Indonesia.

Kerja sama ini sebagai bentuk pemerataan di seluruh provinsi di Indonesia yang akan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan. Dengan begitu, kedua layanan ini diharapkan dapat terus meningkat.

Menko Luhut berharap melalui peluncuran Starlink ini, masyarakat di daerah terpencil bisa menikmati akses informasi dan jaringan internet secara cepat seperti dengan penduduk yang tinggal di kota besar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI