Untuk pertama kalinya, Qualcomm menggunakan inti CPU pada SoC telepon pintar yang tidak mengadaptasi desain ARM, tetapi memiliki arsitektur berbasis ARM sendiri: Pabrikan menyebut bagian prosesor tersebut sebagai CPU Oryon generasi kedua.
Dalam pengujian benchmark sintetis, Snapdragon 8 Elite mencatatkan skor AnTuTu yang fantastis, yaitu 3.025.991 poin, melampaui Apple A18 Pro di iPhone 16 Pro Max.
Pada Geekbench, chipset ini juga menunjukkan performa yang mengesankan dengan skor 3.260 untuk single-core dan 10.051 untuk multi-core, hampir 50% lebih tinggi dari Snapdragon 8 Gen 3.
![Snapdragon 8 elite. [Qualcomm]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/28/46697-snapdragon-8-elite.jpg)
2. Snapdragon 8 Gen 3
Platform seluler Qualcomm Snapdragon 8 Gen. 3 (SM8650-AB) adalah SoC kelas atas untuk telepon pintar dan tablet berbasis Android.
Cryo-CPU didasarkan pada arsitektur ARM v9.2 dan terdiri dari tiga kluster: Yang pertama mencakup inti utama cepat ( ARM Cortex-X4 ) dengan kecepatan hingga 3,3 GHz.
Yang kedua terdiri dari tiga inti daya dengan kecepatan hingga 3,2 GHz dan dua inti tambahan dengan clock hingga 3,0 GHz (semuanya Cortex-A720 ).
Kluster efisiensi terdiri dari dua inti penghemat daya ( Cortex-A520 ) yang beroperasi hingga 2,3 GHz. SoC menggunakan Adreno 750 terintegrasi untuk akselerasi grafis.
iQOO 12 merupakan HP pertama di Indonesia yang menggunakan Snapdragon 8 Gen 3. Skor Geekbench 6 HP itu adalah 2.277 pada skenario single-core, dan 6.953 pada skenario multi-core.
Baca Juga: Daftar Chipset MediaTek Terbaik Maret 2025
3. Snapdragon 8s Gen 3