Lebih lanjut, Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman menyebut bahwa volatilitas IHSG sebagian besar dipengaruhi oleh faktor eksternal. Dalam skenario ini, ia menyorot kebijakan ekonomi Amerika Serikat.
Menurut Iman, kebijakan tarif perdangan yang diterapkan Amerika Serikat terhadap negara mitra dagang memberikan dampak besar kepada pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Anjloknya IHSG disebut sebagai hasil dari berbagai faktor akumulatif.
![IHSG menduduki Trending Topik X Indonesia. [X]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/19/11782-ihsg-menduduki-trending-topik.jpg)
Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad yang menilai bahwa ekonomi fiskal Indonesia masih dalam kondisi stabil meskipun IHSG mengalami penurunan.
"Kita tidak perlu khawatir secara berlebihan karena dalam beberapa kesempatan sebelumnya, kondisi seperti ini juga pernah terjadi, seperti saat pandemi Covid-19," jelas Dasco dalam pertemuan dengan pimpinan DPR RI, petinggi BEI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
IHSG sendiri merupakan indeks utama yang digunakan untuk mengukur pergerakan seluruh saham di Bursa Efek Indonesia. Dengan kata lain, IHSG menjadi acuan utama bagi para investor dalam menilai kondisi pasar modal dan melihat pergerakan tren investasi di Indonesia.