Suara.com - Beberapa topik yang berhubungan dengan Bursa Efek Indonesia (BEI) trending di X pada Selasa (18/03/2025). Belasan ribu netizen turut mencuitkan 'IHSG Anjlok' di media sosial.
Sebagai informasi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat turun lebih dari 6,12 persen pada Selasa (18/03/2025). Pantauan melalui Trends24.in, IHSG trending topik di X regional Indonesia usai dicuitkan lebih dari 12 ribu kali.
Beberapa topik yang trending mencakup IHSG, IHSG Anjlok, Bursa Efek Indonesia, dan Sri Mulyani. Bersamaan dengan topik IHSG anjlok, netizen turut membahas mengenai isu Menteri Keuangan RI Sri Mulyani yang dirumorkan mundur.
Usai rumor beredar liar, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengungkap bila isu Sri Mulyani mundur tidak benar. "Saya pastikan Bu Sri Mulyani tidak mundur," kata Dasco di BEI pada Selasa (18/03/2025).
Topik IHSG anjlok juga diwarnai dengan beragam meme dari netizen. Tak sedikit netizen yang mengunggah meme terkait portofolio 'merah' dari beberapa emiten. Perlu diketahui, beberapa saham perusahaan pelat merah kompak mengalami penurunan pada hari ini.

TLKM, BBRI, dan BMRI mengalami penurunan dari 0,41 persen hingga 3,39 persen. Pada titik terendah, Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sempat anjlok 6,77 persen menjadi Rp4.370. Menurut laporan sebelumnya, sepanjang tahun 2025, investor asing telah melakukan aksi jual bersih senilai Rp24 triliun di pasar saham Indonesia.
Netizen turut menyoroti anjloknya saham perusahaan pusat data PT DCI Indonesia Tbk. Saham DCII yang sempat meroket kini anjlok hingga 20 persen. Itu memberikan kontribusi negatif sebesar 38,46 poin terhadap IHSG.
Dasco Ahmad menjelaskan bahwa salah satu penyebab IHSG anjlok adalah isu Sri Mulyani mundur. IHSG anjlok memicu transaksi dibekukan atau trading halt di BEI.

"Dengan ini kami menginformasikan bahwa hari ini, Selasa, 18 Maret 2025 telah terjadi pembekuan sementara perdagangan (trading halt) sistem perdagangan di PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pada pukul 11:19:31 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS) yang dipicu penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai 5 persen. Hal ini dilakukan sesuai dengan Surat Keputusan Direksi BEI Nomor: Kep-00024/BEI/03-2020 tanggal 10 Maret 2020 perihal Perubahan Panduan Penanganan Kelangsungan Perdagangan di Bursa Efek Indonesia dalam Kondisi Darurat. Perdagangan akan dilanjutkan pukul 11:49:31 waktu JATS tanpa ada perubahan jadwal perdagangan," bunyi rilis resmi dari BEI.
Baca Juga: IHSG Anjlok, Isu Sri Mulyani Mundur dan Para Ekonom Pesimis jadi Biang Kerok?
Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkap bila volatilitas IHSG terdampak sentimen global. "Kita lihat penurunan indeks sejak minggu lalu, wajar beberapa isu global terjadi, beberapa hal yang terjadi saat ini mereka (investor) wait and see. Kebijakan Donald Trump berdampak cukup signifikan. Penurunan IHSG akumulasi dari berbagai hal, tidak hanya bicara domestik, bicara fundamental perusahaan bagus, laporan keuangan tahun 2023 lebih baik dari 2024," kata Direktur Utama BEI Iman Rachman, dikutip dari Antara. Topik IHSG anjlok menuai beragam komentar dari netizen.