Suara.com - Dunia arkeologi kembali bergetar dengan penemuan monumental di Mesir. Setelah penantian panjang selama lebih dari satu abad, tepatnya 100 tahun sejak penemuan makam Raja Tutankhamun yang menggemparkan, para arkeolog akhirnya berhasil mengungkap makam Raja Thutmose II.
Penemuan ini bukan sekadar tambahan koleksi artefak kuno, tetapi juga menandai titik balik penting dalam pemahaman kita tentang sejarah Mesir Kuno, khususnya Dinasti Kedelapan Belas yang penuh misteri.
Penemuan ini pun seakan menjadi jawaban atas penantian panjang para ahli dan pecinta sejarah di seluruh dunia, yang selama ini penasaran dengan jejak-jejak peradaban yang hilang.
Pengungkapan penting secara historis ini dikatakan menandai berakhirnya pencarian makam raja-raja yang hilang dari Dinasti Kedelapan belas Mesir kuno, yang berlangsung sekitar tahun 1550 SM hingga 1292 SM.
Tentang makam kuno yang baru ditemukan
Makam raja kerajaan tersebut pertama kali ditemukan pada tahun 2022 oleh tim ilmuwan Mesir dan Inggris.
Pintu masuk ke makam tersebut, yang terletak di Thebes, Situs Warisan Dunia di sebelah barat Sungai Nil dan Luxor.
Sejak saat itu, tim terus bekerja keras untuk mengungkap siapa penghuninya. Pada saat penemuan awal, teori tentang siapa pemilik makam itu beredar luas.
Namun, baru pada masa-masa awal para ahli mampu memastikan bahwa makam itu memang merupakan tempat peristirahatan terakhir Thutmose II.
Baca Juga: Ditemukan Benteng berusia 5.000 Tahun Berisi Makam Misterius
Meski demikian, teori tersebut sempat terbantah terutama saat jenazah sang penguasa sebenarnya telah ditemukan kembali pada abad ke-19 di lokasi terpisah yang berdekatan.
Hal ini sempat menyebabkan para ahli percaya bahwa jenazah tersebut telah dipindahkan karena penjarahan di makam tersebut.
Namun hingga saat ini, ahli masih mempercayai bahwa makam itu adalah milik Thutmose II. Sebagai informasi, Mumi Thutmose II saat ini dipajang di Museum Nasional Peradaban Mesir.

Apa saja yang ditemukan di dalam makan kuno itu?
Dr Mohamed Ismail Khaled, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, mengumumkan sejumlah temuan di dalam makam yang membantu tim mencapai kesimpulan.
Dalam makan ditemukan pecahan bejana yang mengidentifikasi Thutmose II sebagai "raja yang telah meninggal."
Makam itu sendiri dikatakan dalam kondisi buruk akibat banjir yang hampir sama dahsyatnya yang diperkirakan terjadi tidak lama setelah kematian raja.
Penemuan ini dikatakan sebagai salah satu penemuan arkeologi paling penting dalam sejarah terkini dan bisa membantu dunia untuk lebih memahami warisan wilayah tersebut dan pemerintahan Thutmose II.
Dr. Piers Litherland, yang mewakili anggota tim asal Inggris, mengatakan pencarian dan penelitian tentang makam tersebut masih berlangsung.
Rencana tim pebeliti selanjutnya adalah mereka akan mencari isi tambahan dari makam yang mungkin telah dipindahkan, yang dapat membantu mengungkap rahasia tambahan yang telah terpendam selama berabad-abad.
Penemuan makam Thutmose II ini bukan hanya sekadar penemuan artefak, tetapi juga jendela yang membuka wawasan lebih luas tentang kehidupan, kepercayaan, dan kekuasaan di masa Mesir Kuno.
Setiap artefak yang ditemukan, setiap dinding makam yang terukir, menyimpan cerita yang menunggu untuk diungkap.
Para peneliti berharap, penemuan ini akan menjadi titik awal untuk penelitian lebih lanjut yang akan membawa kita lebih dekat pada pemahaman utuh tentang salah satu peradaban terbesar dalam sejarah manusia.
Dengan teknologi yang semakin canggih dan semangat para arkeolog yang tak pernah padam, misteri-misteri Mesir Kuno perlahan mulai terkuak, memberikan kita gambaran yang lebih jelas tentang masa lalu yang gemilang.
Kontributor : Damai Lestari