Meskipun integrasi AI menawarkan berbagai peluang untuk meningkatkan pengalaman bermain game, ada kekhawatiran di kalangan industri mengenai dampaknya terhadap aspek kreatif, seperti peran pengisi suara dan penulis naskah.
Herman Hulst, co-CEO PlayStation, menekankan pentingnya mempertahankan "sentuhan manusia" dalam pengembangan game, meskipun AI semakin berkembang.
Ia menyoroti bahwa meskipun AI dapat mempercepat tugas-tugas tertentu dalam pengembangan game, elemen-elemen kreatif yang dihasilkan oleh manusia tetap vital untuk menciptakan pengalaman bermain yang otentik dan mendalam.
Tantangan dan Peluang Integrasi AI dalam Industri Game
Penggunaan AI dalam industri game menimbulkan perdebatan mengenai isu plagiarisme, kreativitas, dan potensi pengurangan tenaga kerja manusia.
Beberapa pengembang khawatir bahwa AI dapat menggantikan peran kreator manusia, termasuk pengisi suara dan penulis naskah.
Survei Game Developers Conference (GDC) 2024 menunjukkan bahwa sekitar 49% dari 3.000 responden menyatakan AI generatif sudah mulai digunakan di tempat kerja mereka, dan 31% mengatakan bahwa mereka secara aktif menggunakannya dalam pengembangan game.
Namun, integrasi AI juga menawarkan peluang untuk menciptakan pengalaman bermain yang lebih interaktif dan personal. Misalnya, teknologi AI dapat digunakan untuk menganalisis reaksi pemain secara real-time dan memberikan rekomendasi atau saran selama permainan berlangsung.
Sony telah mematenkan fitur bernama "Human Performance Capturing for Artificial Intelligence Recommendations" yang dirancang untuk merekam dan menganalisis reaksi gamer guna menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan menghibur.
Baca Juga: PlayStation: The Concert, Konser Musik Game Ikonik Epik!
Eksperimen Sony dalam mengintegrasikan AI ke dalam karakter PlayStation menunjukkan langkah maju dalam evolusi industri game. Teknologi ini berpotensi mengubah cara pemain berinteraksi dengan karakter dalam game, menciptakan pengalaman yang lebih mendalam dan realistis.