Suara.com - Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming kembali menuai kritik dari publik usai menghitung gizi makanan dengan menggunakan satuan gramasi. Hal ini menjadi perbincangan hangat di media sosial usai viral beberapa waktu lalu.
Penggalan video Gibran Rakabuming yang bicara soal gramasi ini diunggah oleh akun @MasBRO_back di X hingga menuai berbagai komentar dari netizen dalam waktu singkat.
"Gramasi awokwowokw" tulis akun tersebut.
Dalam video viral berdurasi 1 menit 11 detik ini nampak Wapres Gibran Rakabuming berbicara mengenai program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang digadang oleh pemerintah.
Dirinya mengaku jika seluruh menu Makan Bergizi Gratis di setiap daerah memang berbeda-beda. Tidak selamanya siswa-siswa di sekolah ini akan mendapat sumber karbohidrat dari nasi namun bisa diganti dengan mie atau jagung.
Lebih lanjut, Gibran Rakabuming menjelaskan bahwa setiap menu Makan Bergizi Gratis dihitung gizinya sebelum dikonsumsi oleh para siswa.
Terkait hal ini, Gibran menggunakan istilah 'gramasi' guna menghitung gizi dalam makanan di Makan Bergizi Gratis.

"Di tiap daerah mungkin beda-beda ya menunya, mungkin tidak harus semuanya nasi. Tidak harus setiap hari nasi, mungkin ada mie, ada jagung, gapapa gak masalah. Asalkan sekali lagi, kebutuhan nutrisi, gizi setiap hari tercukupi,"
"Kalau di Tangerang ini ada tiap menu di-breakdown, nasi kalorinya berapa, gram gramannya berapa, SD SMP gramnya beda, gramasinya beda," jelas Gibran Rakabuming.
Baca Juga: Program MBG Setop Selama Sekolah Libur Lebaran 20 Hari, Kepala BGN: Bukan Efisiensi, Tapi...
Di akhir video viral, nampak seorang penjual kain yang menjelaskan arti gramasi. Menurut pria di video ini, gramasi merupakan ukuran berat dalam kain yang menentukan tebal dan tipis kain.