Warga Tewas Usai Ditembak Oknum Aparat, Susi Pudjiastuti Sentil Isu Tambang Ilegal: Tutup!

Rabu, 12 Maret 2025 | 20:00 WIB
Warga Tewas Usai Ditembak Oknum Aparat, Susi Pudjiastuti Sentil Isu Tambang Ilegal: Tutup!
Potret Susi Pudjiastuti. [Instagram]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti kerap bersuara menanggapi isu yang sedang viral. Sebagai informasi, netizen baru-baru ini menyoroti oknum aparat yang menembak warga hingga tewas.

Beberapa aparat diketahui menjaga salah satu tambang ilegal di Sulawesi Utara. Menanggapi kejadian tersebut, Susi Pudjiastuti meminta agar pemerintah segera menutup tambang ilegal.

Akun X milik Susi Pudjiastuti langsung memberikan emoticon bertanda lampu yang menyiratkan adanya ide terkait penutupan tambang.

Mantan menteri sekaligus pengusaha itu memberikan balasan kepada salah satu media nasional yang memberitakan oknum aparat menembak warga. Artikel berita itu berjudul "Anggota Brimob Ditarik dari Tambang Ilegal Usai Warga Sulut Tewas". Susi Pudjiastuti meminta tambang ilegal harus ditutup di mana komentarnya langsung viral di media sosial.

"Tambangnya pun harus dipastikan ditutup," cuit Susi Pudjiastuti. Postingan yang dibagikan viral setelah memperoleh 1.300 retweet dan 4.300 tanda suka.

Ribuan netizen nampaknya setuju dengan pendapat Susi Pudjiastuti. Permasalahan tersebut membuat topik mengenai 'Polisi' trending di X dengan lebih dari 50 ribu cuitan pada Rabu (12/03/2025).

Susi Pudjiastuti bersuara soal tambang ilegal di Sulut. (X)
Susi Pudjiastuti bersuara soal tambang ilegal di Sulut. (X)

Perlu diketahui, seorang oknum anggota Brimob menembak warga bernama Fernando Tongkotow hingga tewas di Kecamatan Ratatotok, Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

Fernando Tongkotow tewas sementara dua warga lainnya luka-luka saat bentrokan berlangsung pada Senin (11/03/2025) dini hari.

Anggota Brimob itu menjaga tambang yang ternyata tak mempunyai dokumen perizinan alias tambang ilegal.

Baca Juga: Polisi Cabuli Anak-anak dan Videonya Dijual ke Situs Porno: Tak Pengampunan Bagi Kejahatan Luar Biasa Kapolres Ngada

Usai peristiwa tersebut, Propam Polda Sulut langsung menahan delapan anggota Brimbob di lokasi kejadian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI