Ini tak mengherankan mengingat Redmi K80 juga memakai dapur pacu Snapdragon 8 Gen 3 (4 nm).
Hal tersebut mengikuti tren peluncuran model non-Pro dengan chipset unggulan generasi terakhir Qualcomm.
Ponsel ini juga akan diuntungkan oleh kepadatan energi yang lebih tinggi berkat keberadaan baterai silikon-karbon.
Perusahaan dikabarkan sedang menguji prototipe dengan baterai 7.000 mAh. DCS menekankan bahwa teknologi baterai silikon-karbon membuat ponsel dengan baterai 6.500 mAh hingga 8.000 mAh bakal semakin familiar dalam dua tahun ke depan.
Melalui laporan sebelumnya, Redmi K80 diketahui mempunyai biaya perbaikan cukup murah. Berikut detail biaya perbaikan Redmi K80:
- Kamera belakang (ultrawide): 20 yuan (Rp 44 ribu)
- Sensor selfie: 35 yuan (Rp 76 ribu)
- Kamera belakang (wide-angle): 140 yuan (Rp 306 ribu)
- Speaker: 20 yuan (Rp 44 ribu)
- Motherboard: 2.330 yuan (Rp 5,1 juta)
- Earpiece: 15 yuan (Rp 33 ribu)
- Layar: 610 yuan (Rp 1,3 juta)
- Baterai: 119 yuan (Rp 260 ribu)
Redmi K90 diharapkan juga mempertahankan biaya perbaikan terjangkau dengan peningkatan di bagian chipset dan kamera.
DCS memprediksi bila Redmi K90 Ultra bakal meluncur lebih cepat dibanding periode seharusnya.