Suara.com - Perusahaan di bidang solusi identitas, HID mengungkap rencana seriusnya dalam menyambut perkembangan teknologi di dunia pada umumnya dan Indonesia khususnya. Sebagai upayanya, HID menghadirkan kredensial seluler biometrik dan AI yang super cerdas.
HDI memastikan 6 tren teratas seperti Identitas Digital (Mobile IDs), Otentikasi Multifaktor (MFA), Keberlanjutan, Biometrik, Manajemen Identitas dan AI masih menjadi fokus perusahaan di tahun 2025 ini.
Perusahaan ini memandang teknologi biometrik yang terus berkembang sebagai komponen utama dalam strategi kontrol akses dan identitas. Hal ini karena biometrik menggunakan karakteristik penting seperti sidik jari, retina dan pengenalan wajah.
HDI meyakini jika solusi biometrik saat ini semakin banyak diintegrasikan dalam strategi autentikasi multi faktor atau MFA yang memberi lapisan keamanan tambahan pada industri yang sudah diatur.
Ramai digunakan, laporan terbaru menyebut bahwa 73 persen responden menyebut bahwa biometrik merupakan bagian dari strategi MFA.
Sedangkan 35 persen lainnya mengaku sudah menggunakan teknologi biometrik dan 13 persen lainnya masih dalam rencana penggunaan.
![Ilustrasi AI dan otak manusia. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/02/11/34570-ilustrasi-ai-dan-otak-manusia-ist.jpg)
Berdasarkan data ini, HDI melakukan manajemen keamanan yang terpadu dan sudah berbasis perangkat lunak. Rencana ini berdasarkan data bahwa ada 67 persen keamanan mulai mengadopsi solusi keamanan berbasis perangkat lunak untuk metode pengumpulan data.
Selain itu juga karena adanya 73 persen pelanggan integrator dan konsultan yang beralih ke solusi keamanan berbasis perangkat lunak yang didorong oleh kebutuhan fleksibilitas, skalabilitas dan kemudahan integrasi.
Survey lain dilakukan oleh HID terkait hal-hal yang diperhatikan oleh pengguna terkait industri keamanan. Di APAC (Asia Pacific) termasuk Indonesia, 41 persen responden fokus terhadap cybersecurity, sistem dan pengguna.
Baca Juga: 25 HP Xiaomi yang Kompatibel dengan Wallpaper Dinamis HyperOS AI
Terkait hal ini, survey lainnya menyebut jika pasar APAC kini mulai mempertimbangkan untuk menggunakan teknologi biometrik di beberapa aspek. Angka ini jauh lebih besar dari Amerika dan Kanada hingga Eropa.
Dengan kemajuan pesat dalam teknologi keamanan dan identitas, berbagai organisasi kini mulai mengadopsi kredensial seluler, biometrik, AI hingga solusi berbasis perangkat lunak untuk mengurangi ancaman dan meningkatkan efisiensi.
Meskipun adopsinya terus berkembang, tantangan seperti integrasi, kompleksitas, biaya, dan kepercayaan terhadap AI tetap menjadi perhatian utama.
Dengan memprioritaskan fleksibilitas, interoperabilitas, dan inovasi, tim keamanan dan TI dapat menghadapi tren ini untuk membangun sistem yang lebih tangguh dan siap menghadapi masa depan.