Alkitab Benar, Arkeolog Ungkap Penemuan Baru Bukti Keberadaan Bahtera Nuh di Gunung Ararat

Selasa, 11 Maret 2025 | 12:49 WIB
Alkitab Benar, Arkeolog Ungkap Penemuan Baru Bukti Keberadaan Bahtera Nuh di Gunung Ararat
Bahtera Nuh di Gunung Ararat. (NoahsarkScans/Facebook)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah berbagai teori yang beredar dan meragukan keberadaan Bahtera Nuh di Gunung Ararat.

Para arkeolog baru-baru ini menemukan fakta baru yang menjadi bukti keberadaan bahtera ini di gunung tersebut.

Penemuan terbaru ini membuat para peneliti yakin telah menemukan fosil Bahtera Nuh di Gunung Ararat.

Hal ini diperkuat dengan penemuan gundukan berbentuk perahu yang mungkin tenggelam di bawah air selama banjir dahsyat sekitar 5000 tahun yang lalu.

Dilansir dari NY Post, tim ahli internasional yang bekerja sama sejak 2021 lalu telah mempelajari Formasi Durupinar yang dapat menjadi kapal besar tersebut telah diawetkan.

Pada penemuannya ini, struktur geologi setinggi 538 kaki yang tersusun dari limonit atau biji besi terletak sekitar 20 mil di bagian selatan puncak Gunung Ararat, Turki yang dekat dengan perbatasan Iran di distrik Dogubayazit, Agri.

Formasi ini jelas menarik minat para ahli selama beberapa dekade karena memiliki bentuk dan dimensi yang menyerupai kapal.

Hal ini membenarkan yang disebutkan dalam Alkitab mengenai Bahtera Nuh.

Bahtera Nuh di Gunung Ararat. (NoahsarkScans/Facebook)
Bahtera Nuh di Gunung Ararat. (NoahsarkScans/Facebook)

Alkitab menyebut bahwa bahtera ini memiliki panjang mencapai 300 hasta dan lebar sekitar 50 hasta dengan tinggi 30 hasta.

Baca Juga: Gunung Ararat Ungkap Misteri: Ilmuan Temukan Bukti Baru Bahtera Nuh

Hal tersebut menggambarkan Formasi Durupinar yang sudah ada selama ini.

Temuan baru ini juga menunjukan bahwa formasi tersebut sudah terendam air dalam waktu yang lama.

Nampak dari sampel tanah yang mengandung jejak material seperti tanah liat, endapan laut dan sisa-sisa makanan laut yang berasal dari banjir antara 3.500 dan 5.000 tahun lalu.

Endapan laut dan sisa-sisa makanan laut ini membuat para peneliti percaya bahwa daerah tersebut pernah terisi air yang memperkuat kemungkinan terjadinya peristiwa bencana besar.

Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1948 lalu, banyak yang membuat teori dan menyebut bahwa Formasi Durupinar merupakan fosil kayu Bahtera Nuh.

Setelah menjadi perdebatan panjang, akhirnya penelitian terbaru menjadi penegas teori tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI