Robot Pelayan, Jawaban Jepang atas Kekurangan 11 Juta Tenaga Kerja

Denada S Putri Suara.Com
Senin, 10 Maret 2025 | 13:37 WIB
Robot Pelayan, Jawaban Jepang atas Kekurangan 11 Juta Tenaga Kerja
Ilustrasi Robot humanoid Pepper. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk lanjut usia dan berkurangnya tenaga kerja, bisnis di Jepang semakin mengandalkan robot pelayan sebagai solusi efisien untuk mengatasi kekurangan pekerja.

Laporan Bloomberg yang dikutip oleh TechCrunch pada Minggu (09/03/2025) kemarin menyebutkan, firma riset Fuji Keizai memproyeksikan pasar robot pelayan di Jepang akan tumbuh hampir tiga kali lipat, mencapai 400 miliar yen atau sekitar Rp 44,2 triliun pada tahun 2030.

Salah satu faktor utama yang mendorong adopsi robot pelayan ini adalah perubahan demografi. Sebuah lembaga yang didukung pemerintah memperkirakan bahwa pada tahun 2065, hampir 40 persen populasi Jepang akan berusia 65 tahun atau lebih.

Sementara itu, Recruit Works Institute memproyeksikan bahwa Jepang akan mengalami kekurangan tenaga kerja hingga 11 juta orang pada 2040.

Dalam contoh nyata yang diangkat oleh Bloomberg, jaringan restoran Skylark telah mengadopsi robot untuk mengatasi keterbatasan pekerja.

Ilustrasi robot yang sedang melakukan pekerjaan manusia (Unsplash/Lukas)
Ilustrasi robot yang sedang melakukan pekerjaan manusia (Unsplash/Lukas)

Restoran terbesar di Jepang dengan layanan meja ini kini mengoperasikan sekitar 3.000 robot berbentuk kucing untuk mengantar makanan ke pelanggan.

Di salah satu cabang Skylark di Tokyo, Yasuko Tagawa, seorang pekerja berusia 71 tahun, mengungkapkan bahwa hampir setengah dari tugasnya kini dibantu oleh robot.

"Terima kasih atas kerja kerasnya. Saya akan mengandalkanmu," ujar Tagawa kepada salah satu robot saat sedang bekerja, dikutip dari ANTARA, Senin (10/03/2025).

Tidak hanya di sektor bisnis, pemanfaatan robot juga mulai merambah ke kehidupan rumah tangga. Robot-robot ini dirancang untuk membantu aktivitas sehari-hari, seperti membawa piring ke meja makan atau mengambil buku berdasarkan perintah suara.

Baca Juga: Sinopsis Bad Boys, Film Jepang Terbaru Issei Mamehara dan Rihito Ikezaki

Dengan tren ini, Jepang semakin menunjukkan pergeseran menuju era otomatisasi guna menjaga keberlanjutan ekonomi di tengah tantangan demografi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI