Cincin Saturnus akan Menghilang Bulan Ini: Ilmuwan Ungkap Alasannya

Senin, 10 Maret 2025 | 03:45 WIB
Cincin Saturnus akan Menghilang Bulan Ini: Ilmuwan Ungkap Alasannya
Ilustrasi planet Saturnus. Cincinnya akan tidak terlihat pada bulan ini. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cincin Saturnus, salah satu fenomena alam paling ikonik di tata surya kita, akan menghilang dari pandangan Bumi pada akhir bulan ini. Namun, jangan khawatir—ini bukanlah kejadian permanen.

Para ilmuwan telah menjelaskan alasan di balik fenomena ini, yang ternyata berkaitan dengan posisi Saturnus dalam orbitnya mengelilingi Matahari.

Saturnus, planet keenam dari Matahari, terkenal karena cincinnya yang megah. Cincin-cincin ini terdiri dari potongan-potongan es, batu, dan debu.

Mereka pertama kali diamati oleh astronom legendaris Galileo Galilei pada tahun 1610. Sejak itu, cincin Saturnus telah menjadi subjek penelitian dan kekaguman bagi para ilmuwan dan pengamat langit.

Meskipun cincin Saturnus terlihat kokoh dan abadi, sebenarnya mereka perlahan-lahan menghilang. Data yang dikumpulkan oleh pesawat luar angkasa Cassini milik NASA pada tahun 2017 menunjukkan bahwa cincin-cincin ini akan benar-benar lenyap dalam 100 juta tahun ke depan.

Proses ini terjadi karena radiasi ultraviolet Matahari dan tabrakan meteoroid yang menyebabkan partikel es di cincin menguap.

Namun, fenomena yang akan terjadi pada akhir bulan ini bukanlah proses hilangnya cincin secara permanen.

Dilansir dari UNILAD, pada 23 Maret 2025, cincin Saturnus akan "menghilang" dari pandangan Bumi karena sudut kemiringan planet tersebut. Saturnus akan mencapai posisi di mana cincinnya sejajar dengan garis pandang kita, membuatnya tampak seperti garis tipis yang nyaris tak terlihat.

Fenomena ini terjadi setiap 29,5 tahun, sesuai dengan waktu yang dibutuhkan Saturnus untuk menyelesaikan satu orbit mengelilingi Matahari.

Baca Juga: Dari Kisah Nabi Sulaiman hingga Oxford: Menguak Misteri Teleportasi Melalui Sains!

Ilustrasi Saturnus. [Unsplash/NASA]
Ilustrasi Saturnus. [Unsplash/NASA]

Menurut laporan dari IFL Science, sudut kemiringan Saturnus akan mencapai nol pada 23 Maret 2025. Ini berarti cincinnya akan terlihat seperti garis tipis yang hampir tidak terlihat dari Bumi. Namun, jangan khawatir—cincin tersebut akan kembali terlihat seiring berjalannya waktu, karena Saturnus terus bergerak dalam orbitnya.

Selain fenomena ini, para ilmuwan juga masih penasaran dengan munculnya "coretan" besar yang disebut "spokes" pada cincin Saturnus setiap 15 tahun sekali.

NASA telah meneliti fenomena ini, dan para ilmuwan berharap dapat memahami lebih dalam tentang apa yang sebenarnya terjadi. Amy Simon, seorang ilmuwan planet di NASA, menjelaskan bahwa program Hubble OPAL telah mengumpulkan data yang membantu para peneliti mempelajari fenomena ini lebih lanjut.

Bagi para pengamat langit, ada kabar baik. Cincin Saturnus akan kembali terlihat dengan jelas pada 21 September 2025, ketika mereka mencapai puncak kecerahannya. Namun, pada November 2025, cincin tersebut akan kembali "menghilang" dari pandangan Bumi.

Fenomena ini mengingatkan kita betapa dinamisnya alam semesta. Meskipun cincin Saturnus terlihat abadi, mereka sebenarnya terus berubah dan berevolusi.

Selain itu, penemuan-penemuan terbaru, seperti bukti potensial kehidupan di Mars yang diungkapkan oleh mantan pekerja CIA, menunjukkan bahwa masih banyak misteri di luar angkasa yang menunggu untuk diungkap.

Dengan teknologi yang terus berkembang, seperti teleskop Hubble dan misi luar angkasa seperti Cassini, kita semakin dekat untuk memahami rahasia alam semesta. Cincin Saturnus mungkin akan menghilang sementara dari pandangan kita, tetapi mereka akan kembali, mengingatkan kita akan keindahan dan kompleksitas tata surya kita.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI