Suara.com - Tinggal menghitung hari hingga umat Muslim menjalankan ibadah puasa. Menjadi perbincangan hangat selama bulan suci, apa itu hilal? Berikut penjelasan ilmiah dan cara menentukannya.
Sebelum melakukan puasa, umat Muslim biasanya memantau Hilal sebagai acuan untuk menjalankan ibadah tersebut. Kementerian Agama menjadi salah satu yang mengambil peran penting guna memantau Hilal.
Biasanya mendekati masa puasa, Kementerian Agama akan melakukan pengamatan Hilal sebelum kemudian menggelar sidang isbat yang menetapkan waktunya awal Ramadan.
Apa itu Hilal?
Hilal merupakan istilah yang berasal dari bahasa Arab yang berarti bulan sabit. Biasanya para pemantau Hilal akan melihat kemunculan bulan sabit pertama.
![Petugas melakukan pemantauan hilal 1 Syawal 1445 H di Kanwil Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (9/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/original/2024/04/09/43758-pemantauan-hilal-1-syawal-1445-h-ilustrasi-hilal-ilustrasi-1-syawal.jpg)
Cara ini dilakukan dengan menggunakan mata telanjang atau menggunakan alat bantu pengamatan. Dalam sains, Hilal diketahui sebagai beberapa fase bulan.
Cecep Nurwendaya, anggota Banda Hisab Rukyat Kemenag RI menyebut bahwa setidaknya ada lima fase bulan. Fase pertama yaitu bulan baru yang kemudian disusul fase kedua yaitu bulan sabit atau Hilal.
Selanjutnya, di fase ketiga adalah bulan separuh kuartil pertama yang dilanjutkan dengan fase keempat yaitu bulan besar. Yang terakhir adalah fase bulan tua.
Jurnal Universum menyebut bahwa pandangan astronomi modern menyebut bahwa Hilal baru akan terlihat saat posisi bulan berada minimal 8 derajat di samping Matahari.
Baca Juga: Bulan Ramadan Segera Tiba, Kapan Waktu Terbaik Membaca Niat Puasa?
Pemantauan Hilal