Suara.com - Kisah peraih skor SKD tertinggi, Tri Cahyaningsih, yang gagal menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) viral di media sosial. Netizen lantas membandingkan perlakuan negara ini terhadap putra mantan Presiden RI Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
Pegiat media sosial @narkosun membuat postingan mengenai sosok peraih skor Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) yang gagal menjadi PNS. "Tinggi kurang 0,5 cm gagal jadi PNS. Umur kurang 3 tahun malah jadi wapres. Indonesiaku, gaes," tulis @narkosun. Ia turut menyinggung bahwa peran paman yang cukup penting.
"Yang penting punya paman, semua beres," ungkapnya. Postingan tersebut viral setelah memperoleh ribuan retweet dan 25 ribu tanda suka. Sebagai informasi, Tri Cahyaningsih mengikuti seleksi CPNS di Kementerian Hukum dan HAM pada 2024.
Buruh pabrik tekstil di Boyolali tersebut sempat viral karena mendapat skor tertinggi SKD pada wilayah ujiannya yaitu sebesar 476 poin. Tri Cahyaningsih banjir pujian mengingat banyak peserta yang memperoleh skor kurang dari 420 poin. Sayang, hasil akhir tes justru membuat Tri Cahyaningsih gagal menjadi PNS untuk formasi penjaga tahanan.
Baca Juga: Gibran Bagi Skincare, Ahli Gizi Beri 3 Tips Perawatan Kulit Abadi
Tri Cahyaningsih tak lolos uji kesehatan karena tinggi badan kurang dari 0,5 sentimeter. Netizen lantas membandingkan kisah Tri Cahyaningsih dengan Gibran. Perlu diketahui, Gibran Rakabuming Raka lahir pada 1 Oktober 1987.

Ini berarti ia sekarang berumur 37 tahun. Gibran lolos menjadi cawapres mendampingi Prabowo yang akhirnya mengantarkan dirinya ke kursi Wapres RI. Saat Pilpres 2024 lalu, lolosnya Gibran menuai kontroversi.
Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) menjelang batas akhir pendaftaran capres-cawapres sempat menuai sorotan publik. MK diketahui mengabulkan perkara nomor 90/PUU-XXI/2023 terkait usia minimal calon presiden dan calon wakil presiden pada Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017. Putusan menyebut bahwa capres-cawapres yang pernah terpilih melalui pemilu, baik sebagai DPR/DPD, Gubernur, atau Walikota dapat mencalonkan diri meskipun belum berusia 40 tahun.
Lembaga itu semakin menuai sorotan karena Ketua MK merupakan Anwar Usman, paman dari Gibran. Postingan viral perbandingan kisah Tri Cahyaningsih vs Gibran menuai beragam komentar netizen.
"Fufufafa be like: daripada curang, mending ganti peraturan," tulis @Com**und**rike.
Baca Juga: Beredar Video Hasto 'Buka Kartu', Beberkan Jokowi Titip Revisi UU KPK untuk Amankan Gibran dan Bobby
"Universitas negeri seluruh Indonesia harus membuat fakultas baru namanya Fakultas Ilmu Orang Dalam," sindir @n**dt***unan.
"Beda bapak jadinya gitu. Coba kalau bapaknya presiden, jangankan PNS jadi wapres pun gampang," ungkap @n**a*00.
"Apa sih yang nggak bisa dilakukan kang ganteng Gibran," cuit @f**in**fr.
"SDM 24 persen tantrum mulu. Heran deh, move on dong," komentar @_**Khal***. Utas viral bisa dilihat melalui LINK INI.