Suara.com - Biznet menyambut baik rencana Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) untuk menyediakan internet murah ke publik dengan harga Rp 100 ribu yang memiliki kecepatan 100 Mbps.
Diketahui usulan ini datang dari Direktur Jenderal Infrastruktur Digital Kementerian Komdigi, Wayan Toni Supriyanto. Ia menyebut kalau Pemerintah ingin menghadirkan internet murah melalui lelang frekuensi 1,4 GHz pada kuartal pertama 2025.
Senior Manager Marketing Biznet, Adrianto Sulistyo mengaku kalau Biznet tentu menyambut baik rencana Pemerintah menghadirkan internet murah.
"Kami menyambut baik sekali kebijakan tersebut. Tapi memang juga dari pemerintah kalau saya baca-baca itu juga masih fokus ke infrastrukturnya ya, yaitu frekuensi,” kata Adri saat konferensi pers yang digelar di Jakarta, Kamis, (20/2/2025).
Baca Juga: Kolaborasi AWS - Komdigi Beri Pelatihan AI dan ML, Perkuat Literasi Digital
Ia mengklaim kalau Biznet sebenarnya pelan-pelan mulai menghadirkan internet murah kepada penggunanya. Di tahun 2025 ini, Biznet memberikan bandwidth 30 persen lebih besar.
Terkait biaya, Adri menyebut kalau harga internet Biznet saat ini terbilang cukup terjangkau. Di kota besar, harga layanan Biznet mulai dari Rp 250 ribu, sedangkan di kota-kota kecil Biznet menyediakan harga Rp 175 ribu per bulan.
Selain itu, Biznet juga sudah mendukung teknologi Wifi 5 yang membuat layanan mereka sudah bisa memiliki kecepatan internet lebih dari 100 Mbps.
"Kami sudah (mendukung) modemnya juga, Wifi 5. Jadi sudah bisa lebih dari 100 Mbps kapasitas yang bisa ditampung dari modem itu," imbuhnya.
Ia kembali menegaskan kalau harga Rp 175 ribu per bulan, untuk biaya internet di kota-kota kecil, sudah amat terjangkau. Kendati begitu Adri tak menutup kemungkinan kalau Biznet bisa menghadirkan biaya lebih murah lagi ke konsumen.
Baca Juga: Jumlah Pengguna Biznet Tembus 700 Ribu Pelanggan
"Dengan harga Rp 175 ribu per bulan itu sudah cukup, sangat-sangat terjangkau ya. Sudah cukup canggih lah dengan harga bulanan seperti itu. Tapi kalau memang nanti ke depannya, tidak menutup kemungkinan kami akan memberikan bandwidth lebih lagi," jelasnya.