Teleskop James Webb Temukan Suar Misterius di Dekat Lubang Hitam Raksasa Bima Sakti

Muhammad Yunus Suara.Com
Kamis, 20 Februari 2025 | 18:03 WIB
Teleskop James Webb Temukan Suar Misterius di Dekat Lubang Hitam Raksasa Bima Sakti
Ilustrasi ChatGPT Teleskop menemukan suar misterius di dekat lubang hitam raksasa Bima Sakti [Suara.com/Muhammad Yunus]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lubang hitam supermasif di pusat Bima Sakti, Sagitarius A*, kembali menunjukkan perilaku aneh.

Para ilmuwan menggunakan Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) untuk menyelidikinya dan menemukan sesuatu yang mengejutkan: lubang hitam ini terus-menerus memancarkan suar misterius yang belum sepenuhnya dipahami.

Lubang Hitam Raksasa yang Tak Pernah Tenang

Sagitarius A* terletak sekitar 26.000 tahun cahaya dari Bumi dan memiliki massa 4 juta kali lebih besar dari Matahari.

Baca Juga: 10 Penemuan Baru tentang Lubang Hitam yang Mengejutkan Sepanjang Tahun 2024

Lubang hitam ini dikelilingi oleh piringan akresi, yaitu cincin gas dan debu yang berputar dengan kecepatan tinggi sebelum akhirnya tersedot masuk.

Lubang hitam memang sering kali menghasilkan semburan cahaya atau energi yang dikenal sebagai suar, tetapi para ilmuwan terkejut dengan frekuensi suar yang ditemukan JWST.

Mereka mengamati Sagitarius A* selama 48 jam penuh dan menemukan bahwa lubang hitam ini mengalami lima hingga enam suar besar setiap hari, ditambah dengan beberapa suar kecil yang terjadi di antara ledakan besar.

Penelitian ini telah dipublikasikan pada 18 Februari 2025 di The Astrophysical Journal Letters.

Suar Aneh yang Tidak Berpola

Baca Juga: Apakah Lubang Hitam Terbentuk Sebelum Bintang?

Mengutip dari LiveScience.com, selama pengamatan, para ilmuwan menemukan bahwa lubang hitam ini tidak menunjukkan pola yang jelas dalam aktivitasnya.

"Kami melihat perubahan setiap kali mengamati lubang hitam ini," kata Farhad Yusef-Zadeh, astronom dari Northwestern University.

"Terkadang kecerahannya meningkat, lalu tiba-tiba meledak menjadi suar besar, kemudian kembali tenang. Tidak ada pola yang jelas, semuanya tampak acak."

Biasanya, lubang hitam memancarkan suar karena adanya tabrakan medan magnet atau perubahan dalam piringan akresi. Namun, dalam kasus ini, para ilmuwan belum menemukan penyebab pastinya.

Apa yang Menyebabkan Ledakan Cahaya Ini?

Meskipun belum ada jawaban pasti, para ilmuwan menduga ada dua kemungkinan penyebab munculnya suar ini:

1.Fluktuasi Gas dan Plasma
Suar kecil kemungkinan disebabkan oleh gangguan dalam plasma yang berputar di sekitar lubang hitam.

Ketika plasma ini mengalami tekanan tinggi, ia melepaskan energi dalam bentuk semburan cahaya sementara.

2.Benturan Medan Magnet
Suar besar kemungkinan terjadi karena garis-garis medan magnet di piringan akresi bertabrakan dan melepaskan energi besar.

Proses ini mirip dengan letusan di permukaan Matahari yang disebut flare matahari, tetapi dengan skala yang jauh lebih besar.

Selain itu, JWST juga menemukan bahwa suar dengan panjang gelombang lebih pendek meredup lebih cepat dibandingkan dengan panjang gelombang lebih panjang.

Ini menunjukkan bahwa partikel di dalam suar kehilangan energi lebih cepat pada panjang gelombang tinggi – sesuatu yang sering terjadi dalam plasma yang terperangkap dalam medan magnet.

Mengamati Lebih Lama

Untuk memahami lebih lanjut fenomena ini, para astronom berencana melakukan pengamatan yang lebih lama dan tanpa gangguan.

"Jika kita bisa mengamati selama 24 jam penuh tanpa interupsi, kita bisa mendapatkan data yang lebih bersih dan melihat apakah suar ini berulang atau benar-benar acak," ujar Yusef-Zadeh.

Lubang hitam seperti Sagitarius A* memiliki peran besar dalam membentuk galaksi kita. Mempelajari aktivitasnya bisa membantu para ilmuwan memahami bagaimana lubang hitam mempengaruhi bintang dan gas di sekitarnya.

Dengan teknologi canggih seperti JWST, kita semakin dekat untuk mengungkap misteri terbesar di alam semesta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI