Siap-siap! Riset Ungkap Penjualan Produk Elektronik di Indonesia Akan Lesu Selama Ramadhan 2025

Dicky Prastya Suara.Com
Rabu, 19 Februari 2025 | 20:15 WIB
Siap-siap! Riset Ungkap Penjualan Produk Elektronik di Indonesia Akan Lesu Selama Ramadhan 2025
Ilustrasi smartphone. [Unsplash/Creative Christians]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Riset dari Populix mengungkapkan kalau masyarakat Indonesia akan selektif dalam belanja di Ramadhan tahun ini. Alasannya, ada penurunan minat beli secara signifikan dalam berbagai produk.

Survei bertajuk 'Perilaku Belanja di Bulan Ramadan 2025' yang melibatkan 1.100 responden ini memperlihatkan adanya penurunan minat beli di produk fesyen, perabot rumah tangga, hingga barang elektronik.

"Di Ramadan tahun ini, mayoritas masyarakat tidak segan-segan untuk menunda pembelian barang non-esensial, khususnya barang elektronik atau produk mewah lainnya," kata Vice President of Research Populix, Indah Tanip, dikutip dari siaran pers, Rabu (19/2/2025).

Riset Populix ini memperlihatkan kalau masyarakat biasanya membeli enam jenis produk yang biasa dibeli selama bulan Puasa. Berikut rinciannya jika diurutkan secara prioritas.

Baca Juga: Kesiangan Sahur, Batal Gak Ya Puasanya? Ini Hukum Puasa Ramadhan Tanpa Sahur

  • Makanan dan minuman: 90%
  • Pakaian dan barang-barang fesyen: 78%
  • Perabot rumah tangga: 28%
  • Barang elektronik: 16%
  • Kendaraan bermotor: 5%
  • Tanah dan bangunan: 4%

Nah dari prioritas barang itu, produk Perabot Rumah Tangga dan Barang Elektronik akan mengalami penurunan minat. Populix mengatakan kalau dua kategori ini mendapatkan penyusutan volume hingga lebih dari 50 persen.

Berikut tren produk yang akan dibeli konsumen Indonesia selama Ramadhan 2025 berdasarkan minat beli:

  • Makanan dan minuman: 87% (turun 3%)
  • Pakaian dan barang-barang fesyen: 55% (turun 23% atau menyusut hampir 30%)
  • Perabot rumah tangga: 11% (turun 17% atau menyusut hingga lebih dari separuh)
  • Barang elektronik: 7% (turun 9% atau menyusut hingga lebih dari separuh)
  • Kendaraan bermotor: 4% (turun 1%)
  • Tanah dan bangunan: 2% (turun 2% atau menyusut hingga separuh)

Berdasarkan temuan Populix, 32 persen responden mengaku bakal menunda pembelian barang non-essensial. Khusus barang elektronik atau produk mewah lainnya, ada 40 persen responden yang memutuskan menunda pembelian.

Hanya 19 persen yang memilih untuk tetap membeli sesuai rencana awal. Sedangkan 19 persen lainnya belum bisa memastikan.

Populix juga menemukan beberapa alasan kenapa konsumen menunda pembelian selama Ramadhan 2025 ketimbang tahun lalu. 52 persen responden mengaku kalau mereka mengurangi anggaran untuk bulan Puasa tahun ini.

Baca Juga: Apakah Boleh Niat Puasa Ramadhan di Pagi Hari Karena Kesiangan?

Kemudian 17 persen mengaku adanya pemangkasan anggaran cukup besar, 11 persen tetap mempertahankan jumlah anggaran, 5 persen menambah jumlah anggaran, dan 15 persen responden belum memutuskan apakah menambah atau mengurangi anggaran.

Lebih lanjut Indah menyimpulkan kalau Populix melihat perilaku konsumsi yang lebih selektif ini disebabkan oleh meningkatnya kewaspadaan untuk menghindari overspending selama Ramadan. 

Ia menilai, padahal sebenarnya mayoritas masyarakat tidak akan terlalu mengutak-atik anggaran belanja mereka tahun ini.

"Hal ini perlu menjadi catatan bagi para pengusaha, khususnya produsen dan ritel, untuk menyesuaikan strategi pemasaran agar tetap bisa menarik pembeli di bulan Ramadan nanti,” simpul Indah.

Temuan ini diungkapkan dalam laporan terbaru Populix bertajuk “Perilaku Belanja di Bulan Ramadan 2025” yang didapatkan melalui survei kepada 1.100 orang yang hampir 90 persennya beragama Islam.

Mayoritas responden berasal dari status ekonomi sosial menengah ke atas, dengan persentase laki-laki dan perempuan yang hampir seimbang. Mayoritas responden adalah karyawan, dengan status pernikahan lajang atau menikah dengan anak. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI