Waspada! Modus Penipuan Berkedok Gmail Ancam Pengguna Internet

Rabu, 19 Februari 2025 | 10:30 WIB
Waspada! Modus Penipuan Berkedok Gmail Ancam Pengguna Internet
Logo Gmail baru. [Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengguna Gmail di Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan terbaru yang semakin canggih. Menggunakan kecerdasan buatan (AI), para peretas kini dapat menciptakan panggilan telepon dan email yang sangat meyakinkan untuk mencuri data pribadi, termasuk informasi perbankan.

Modus ini dimulai dengan panggilan telepon yang terdengar asli, diikuti dengan email berisi tautan menuju situs web yang menyerupai laman resmi Google.

Jika pengguna mengklik tautan tersebut, peretas bisa mendapatkan akses ke informasi sensitif, termasuk identitas dan data finansial.

Penipuan Semakin Canggih dan Sulit Dikenali

Baca Juga: Modus Kejahatan Siber di 2025: AI hingga Rantai Pasokan Jadi Target Empuk

Dilansir dari UNILAD pada Rabu (19/2/2025), Spencer Starkey wakil presiden di perusahaan keamanan siber SonicWall, menyebut bahwa para peretas terus mengembangkan metode baru untuk melewati sistem keamanan.

"Serangan siber semakin berkembang, dan perusahaan teknologi harus sigap dalam menghadapi ancaman ini dengan pendekatan proaktif, termasuk pemantauan keamanan yang rutin dan respons cepat terhadap insiden," ujarnya.

Ilustrasi Gmail (Pixabay/Diedry Ferman)
Ilustrasi Gmail (Pixabay/Diedry Ferman)

Peringatan dari FBI: AI Mempermudah Kejahatan Siber

Pada Mei 2024, FBI mengeluarkan peringatan tentang penggunaan AI dalam kejahatan siber yang membuat serangan lebih sulit dideteksi.

"Para peretas menggunakan AI untuk menciptakan pesan suara, video, dan email yang sangat meyakinkan guna menjalankan skema penipuan terhadap individu dan bisnis," ungkap Robert Tripp dari FBI.

Baca Juga: Komdigi Investigasi Dugaan Kebocoran Data Pegawai di Pusat Data dan Sarana Informatika

Untuk menghindari menjadi korban, FBI menyarankan pengguna internet agar:

  • Waspada terhadap pesan mendesak yang meminta uang atau data pribadi.
  • Menggunakan autentikasi multi-faktor untuk melindungi akun.
  • Tidak sembarangan mengklik tautan dalam email mencurigakan.
  • Memastikan keaslian komunikasi digital, terutama jika menyangkut transaksi keuangan.

Dengan meningkatnya ancaman kejahatan siber berbasis AI, pengguna internet di Indonesia perlu lebih berhati-hati dan selalu memverifikasi informasi sebelum mengambil tindakan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI