Suara.com - Pengguna Gmail di Indonesia perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap modus penipuan terbaru yang semakin canggih. Menggunakan kecerdasan buatan (AI), para peretas kini dapat menciptakan panggilan telepon dan email yang sangat meyakinkan untuk mencuri data pribadi, termasuk informasi perbankan.
Modus ini dimulai dengan panggilan telepon yang terdengar asli, diikuti dengan email berisi tautan menuju situs web yang menyerupai laman resmi Google.
Jika pengguna mengklik tautan tersebut, peretas bisa mendapatkan akses ke informasi sensitif, termasuk identitas dan data finansial.
Penipuan Semakin Canggih dan Sulit Dikenali
Dilansir dari UNILAD pada Rabu (19/2/2025), Spencer Starkey wakil presiden di perusahaan keamanan siber SonicWall, menyebut bahwa para peretas terus mengembangkan metode baru untuk melewati sistem keamanan.
"Serangan siber semakin berkembang, dan perusahaan teknologi harus sigap dalam menghadapi ancaman ini dengan pendekatan proaktif, termasuk pemantauan keamanan yang rutin dan respons cepat terhadap insiden," ujarnya.

Peringatan dari FBI: AI Mempermudah Kejahatan Siber
Pada Mei 2024, FBI mengeluarkan peringatan tentang penggunaan AI dalam kejahatan siber yang membuat serangan lebih sulit dideteksi.
"Para peretas menggunakan AI untuk menciptakan pesan suara, video, dan email yang sangat meyakinkan guna menjalankan skema penipuan terhadap individu dan bisnis," ungkap Robert Tripp dari FBI.
Baca Juga: Modus Kejahatan Siber di 2025: AI hingga Rantai Pasokan Jadi Target Empuk
Untuk menghindari menjadi korban, FBI menyarankan pengguna internet agar: