"Jangan lupa sarapan gaes..." tulis Fahri Hamzah dalam keterangan pada videonya.
Sayangnya, unggahan tersebut justru dihujat oleh warganet. Mayoritas publik mempertanyakan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam video animasi.
Tak hanya itu, video tersebut pun seharusnya diunggah oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), sehingga banyak netizen yang mempertanyakan mengapa Fahri Hamzah yang mengunggahnya.
"Pertama, video propaganda pakai background musik tahun 50an, resmi buatan Kementerian Digital dan Informatika, pakai AI, terakhir diposting pejabat yang nggak ada hubungan tupoksinya. Yuk temukan red flag versimu," komentar @herr*********
"Padahal Komdigi punya kampus STMM yang punya jurusan animasi. Seenggak percaya itu pada kampus sendiri? Ayo dukung MBG tapi nggak dukung animator lokal," tambah @rou****
"Kenapa ya mereka ngotot pakai AI terus?" ujar @sat****_**
"Tidak melindungi profesi pekerja kreatif, tapi tetap minta taat bayar pajak. Kayak manaa pula?" sahut @kts**
"Propaganda busuk pakai AI. Dana habis kah pasca kampanye sampai nggak mampu bayar ilustrator?" timpal @hafi***********
Baca Juga: Aksi Pelajar Nabire Tolak MBG: 48 Siswa Diamankan Polisi, Kapolres Sebut Ada Provokator