Suara.com - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengomentari soal kritik publik terkait iklan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibuat dari teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria menyatakan kalau teknologi AI saat ini sudah banyak dimanfaatkan untuk pekerjaan kreatif. Ia menilai kalau penggunaan AI bukanlah masalah.
"Itu kan bagian dari kreativitas, bagian kreativitas. Saya kira tidak ada salahnya menggunakan artificial intelligence itu untuk pekerjaan kreatif, dan sekarang juga sudah banyak digunakan untuk iklan, untuk film, film animasi, dan lain sebagainya," ungkap Nezar, dikutip dari Antara, Senin (17/2/2025).
Nezar melanjutkan, penggunaan AI tersebut pun tidak mengubah seluruh jenis materi untuk mengenalkan program MBG ke publik.
Baca Juga: Aksi Pelajar Nabire Tolak MBG: 48 Siswa Diamankan Polisi, Kapolres Sebut Ada Provokator
Lebih lagi, Pemerintah RI pun sudah membuat bentuk materi lainnya untuk komunikasi publik terkait program MBG kepada masyarakat.
Wamenkomdigi mengklaim kalau kementerian mereka pun juga memanfaatkan kreativitas yang dikerjakan manusia langsung untuk mempromosikan program andalan Presiden RI Prabowo Subianto tersebut.
![Wamenkomdigi Nezar Patria saat ditemui di Financial Hall Sudirman, Jakarta, Kamis (28/11/2024). [Suara.com/Dicky Prastya]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/11/28/31159-wamenkomdigi-nezar-patria.jpg)
"Kita juga memakai berbagai tools yang lainnya, termasuk juga yang dihasilkan oleh kreativitas tanpa AI juga ada," pungkasnya.
Adapun iklan viral Makan Bergizi Gratis ini sempat diunggah oleh Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Indonesia, Fahri Hamzah lewat akun X alias Twitter.
Dalam video singkat tersebut, terlihat animasi Prabowo Subianto memasuki ruang kelas sembari membawa tumpukan wadah makan yang digunakan untuk program MBG. Kehadirannya disambut oleh anak-anak sekolah yang mendapat jatah satu kotak makan gratis. Terlihat anak-anak tersebut menyantapnya dengan lahap.
Baca Juga: Ada Foto Jokowi-Maruf, Aktivitas Stafsus Menhan Deddy Corbuzier Banjir Sindiran: Tahun Kapan Ini?
Pada akhir video, terlihat Prabowo Subianto berdiri di depan anak-anak sekolah dengan pose mengatupkan kedua telapak tangannya di dada. Lalu muncul keterangan agar masyarakat mendukung program MBG tersebut.
"Jangan lupa sarapan gaes..." tulis Fahri Hamzah dalam keterangan pada videonya.
Sayangnya, unggahan tersebut justru dihujat oleh warganet. Mayoritas publik mempertanyakan penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam video animasi.
Tak hanya itu, video tersebut pun seharusnya diunggah oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), sehingga banyak netizen yang mempertanyakan mengapa Fahri Hamzah yang mengunggahnya.
"Pertama, video propaganda pakai background musik tahun 50an, resmi buatan Kementerian Digital dan Informatika, pakai AI, terakhir diposting pejabat yang nggak ada hubungan tupoksinya. Yuk temukan red flag versimu," komentar @herr*********
"Padahal Komdigi punya kampus STMM yang punya jurusan animasi. Seenggak percaya itu pada kampus sendiri? Ayo dukung MBG tapi nggak dukung animator lokal," tambah @rou****
"Kenapa ya mereka ngotot pakai AI terus?" ujar @sat****_**
"Tidak melindungi profesi pekerja kreatif, tapi tetap minta taat bayar pajak. Kayak manaa pula?" sahut @kts**
"Propaganda busuk pakai AI. Dana habis kah pasca kampanye sampai nggak mampu bayar ilustrator?" timpal @hafi***********