Hewan berdarah panas seperti mamalia membutuhkan lebih banyak makanan untuk menjaga suhu tubuh mereka dibandingkan dengan reptil berdarah dingin.
Misalnya, Titanosaurus, dinosaurus raksasa yang berdarah dingin, mampu tumbuh lebih besar daripada mamalia darat terbesar karena mereka tidak membutuhkan banyak kalori untuk bertahan hidup.
Sebaliknya, gajah yang berdarah panas harus makan jauh lebih banyak untuk mempertahankan suhu tubuh mereka, sehingga ukuran mereka lebih terbatas.
Jordan Okie, ahli biologi kuantitatif di Arizona State University, menjelaskan bahwa lingkungan yang kaya nutrisi memungkinkan hewan untuk tumbuh lebih besar. Itulah mengapa kita melihat paus, gajah, dan megafauna lainnya hidup di daerah yang subur dan penuh makanan.
Bagaimana dengan Masa Depan Megafauna?
Jika di masa lalu ada hewan darat seberat puluhan ton dan paus biru sebesar kapal laut, mungkinkah kita akan melihat hewan yang lebih besar lagi di masa depan?
Sayangnya, jawabannya tidak begitu optimis. Geerat Vermeij, profesor geobiologi di Universitas California, Davis, menjelaskan bahwa manusia telah memusnahkan sebagian besar megafauna di darat, seperti mamut, gajah purba, dan predator besar lainnya.
Lebih dari 90% hewan besar di darat telah punah, terutama karena perburuan dan perusakan habitat oleh manusia.
Jadi, meski secara teori mungkin ada hewan yang bisa tumbuh lebih besar, hegemoni manusia di Bumi saat ini membuat kemungkinan itu sangat kecil.
Baca Juga: Asteroid Sebesar Patung Liberty Menuju Bumi? Simulasi Ungkap Dampak Mengerikan!
“Kita harus kehilangan manusia sebelum megafauna bisa kembali lagi,” kata Vermeij. “Tidak ada hewan yang akan menjadi sangat besar di bawah dominasi kita.”