Strategi Ilmuwan Mencegah Asteroid Penghancur Kota: Dari Simulasi hingga Teknologi Defleksi

Sabtu, 15 Februari 2025 | 07:55 WIB
Strategi Ilmuwan Mencegah Asteroid Penghancur Kota: Dari Simulasi hingga Teknologi Defleksi
ilustrasi asteroid mendekati Bumi (Pixabay.com/MasterTux)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para ilmuwan terus mengembangkan strategi untuk mengalihkan jalur asteroid yang berpotensi menghantam Bumi, setelah para ahli mengungkap lokasi pasti yang bisa menjadi titik tumbukan asteroid berbahaya.

Dikutip dari UNILAD, pada November 2021, NASA meluncurkan misi Double Asteroid Redirection Test (DART) sebagai demonstrasi pertama teknologi pertahanan planet di dunia. Misi ini bertujuan untuk menguji metode mengubah lintasan asteroid dengan menabrakkan wahana antariksa ke arahnya.

"Pada intinya, DART adalah pencapaian luar biasa dalam pertahanan planet, sekaligus misi yang menunjukkan manfaat nyata bagi seluruh umat manusia," ujar Administrator NASA, Bill Nelson dikutip pada Sabtu (15/2/2025).

Ia menambahkan bahwa kolaborasi internasional ini mengubah fiksi ilmiah menjadi kenyataan ilmiah, membuktikan bahwa Bumi bisa dilindungi dari ancaman luar angkasa.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan 'Super-Earth' Enam Kali Lebih Besar dari Bumi, Berpotensi Dukung Kehidupan

Thomas Zurbuchen, Associate Administrator untuk Science Mission Directorate NASA, menegaskan bahwa pertahanan planet adalah upaya global yang berdampak pada seluruh penghuni Bumi.

"Sejumlah kecil perubahan kecepatan asteroid sudah cukup untuk membuat perbedaan signifikan dalam jalurnya," ujarnya.

Meskipun kemungkinan asteroid menghantam Bumi sangat kecil, para ilmuwan terus mengembangkan solusi untuk mengantisipasi skenario terburuk.

NASA menyimpulkan bahwa pendekatan terbaik saat ini adalah impaktor kinetik, yakni menabrakkan wahana ke asteroid untuk mengubah lintasannya. Sementara opsi nuklir masih dipertimbangkan, metode ini belum pernah diuji secara langsung sehingga belum menjadi pilihan utama.

Lalu, bagaimana cara kerja impactor kinetik?

Baca Juga: Bisakah Manusia Bertahan Hidup dari Asteroid yang Memusnahkan Dinosaurus?

Ilustrasi Asteroid. [Foto : ANTARA]
Ilustrasi Asteroid. [Foto : ANTARA]

Secara sederhana, NASA menabrakkan objek—seperti pesawat ruang angkasa—ke asteroid agar arahnya berubah. Misi DART adalah contoh nyata keberhasilan metode ini. Pada tahun 2022, wahana tersebut dengan sengaja menabrak asteroid Dimorphos dengan kecepatan sekitar 22.530 kilometer per jam, memperlambat orbitnya.

Keberhasilan ini disambut gembira oleh Lindley Johnson, Pejabat Pertahanan Planet NASA.

“Keberhasilan DART menjadi tambahan penting dalam perlengkapan yang kita butuhkan untuk melindungi Bumi dari dampak asteroid. Ini membuktikan bahwa kita tidak lagi tak berdaya menghadapi ancaman dari luar angkasa," katanya.

Ke depan, misi Near-Earth Object (NEO) Surveyor akan membantu mendeteksi lebih banyak asteroid yang berpotensi membahayakan. Dengan peningkatan teknologi, ilmuwan berharap dapat mengantisipasi dan mencegah bencana sebelum terlambat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI