Suara.com - Elon Musk menyatakan kesediaannya untuk membatalkan tawaran akuisisi OpenAI senilai 97,4 miliar dolar AS jika perusahaan teknologi tersebut bersedia kembali mempertahankan statusnya sebagai organisasi nirlaba.
Dalam surat pengajuannya, Musk menegaskan bahwa konsorsium yang ia pimpin serius dalam membeli OpenAI. Namun, jika dewan direksi OpenAI tetap berkomitmen untuk tidak menjual aset-asetnya dan mempertahankan tujuan awalnya untuk kepentingan kemanusiaan, maka ia akan menarik penawaran tersebut.
"Ini saatnya bagi OpenAI untuk kembali menjadi kekuatan open-source dan berfokus pada keamanan seperti sedia kala. Kami akan memastikan itu terjadi," ujar Musk dalam pernyataannya, dikutip dari ANTARA, Jumat (14/02/2025).
Musk, yang merupakan salah satu pendiri OpenAI, sebelumnya mengajukan gugatan terhadap perusahaan tersebut dan CEO-nya, Sam Altman.
Baca Juga: Elon Musk Umumkan Grok 3 Akan Segera Dirilis, Klaim Lebih Unggul dari ChatGPT
Ia menuduh OpenAI terlibat dalam praktik antipersaingan, penipuan, serta pelanggaran hukum lainnya. Gugatan ini dianggap sebagai upayanya untuk mencegah perubahan orientasi OpenAI menjadi perusahaan dengan keuntungan terbatas.
OpenAI awalnya berdiri sebagai organisasi nirlaba sebelum akhirnya beralih menjadi perusahaan "laba terbatas" pada 2019. Kini, perusahaan tersebut berada dalam tahap restrukturisasi yang lebih berorientasi pada keuntungan, sebuah langkah yang ditentang oleh Musk.
Tawaran akuisisi yang diajukan Musk didukung oleh sejumlah investor besar, termasuk perusahaan AI miliknya, xAI, serta modal ventura seperti Valor Equity Partners, pengusaha sektor hiburan Ari Emanuel, dan 8VC milik Joe Lonsdale.
Menanggapi kabar ini, CEO OpenAI Sam Altman langsung memberikan respons melalui unggahan di media sosial X dengan nada sindiran.
"Tidak, terima kasih tetapi kami ingin membeli Twitter seharga 9,74 miliar dolar AS jika Anda mau," tulis Altman.
Baca Juga: Terungkap Sudah, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun Pada Tahun 2024