Suara.com - Para ilmuwan mengungkap kemungkinan jalur tumbukan asteroid 2024 YR4, yang diperkirakan dapat menghantam Bumi dalam tujuh tahun ke depan.
Asteroid ini berukuran sebesar Patung Liberty, menjadikannya salah satu ancaman terbesar bagi planet kita. Ditemukan pertama kali pada Desember 2024lalu, para ahli memperingatkan bahwa upaya untuk mengalihkan jalurnya bisa membawa risiko baru.
Dilansir dari UNILAD, Dr. Robin George Andrews, seorang ilmuwan planet, menjelaskan bahwa meskipun misi Double Asteroid Redirection Test (DART) berhasil mengubah lintasan asteroid, metode ini belum tentu efektif dalam setiap kasus.
“Jika kita salah strategi, kita bisa saja justru memecah asteroid menjadi pecahan-pecahan yang tetap berbahaya bagi Bumi—ibarat mengubah peluru meriam menjadi hujan peluru,” ujarnya melalui di platform media sosial X.
Baca Juga: Mengapa Bumi Bulat dan Bukan Datar?
Lebih lanjut, Andrews memperingatkan bahwa dengan waktu yang terbatas, salah perhitungan bisa membuat asteroid tetap menghantam Bumi, hanya di lokasi yang berbeda dari perkiraan awal.
![Pasangan asteroid biner dan Dinky, yang bernama asli Dinkinesh. [NASA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/06/81861-pasangan-asteroid-biner-dan-dinky-yang-bernama-asli-dinkinesh.jpg)
David Rankin, insinyur dari NASA’s Catalina Sky Survey Project, telah memetakan ‘koridor risiko’ asteroid 2024 YR4. Wilayah yang berisiko terkena dampak mencakup Amerika Selatan bagian utara, Samudra Pasifik, Asia Selatan, Laut Arab, dan Afrika. Negara-negara yang kemungkinan besar terdampak meliputi India, Pakistan, Bangladesh, Ethiopia, Sudan, Nigeria, Venezuela, Kolombia, dan Ekuador.
Para astronom memperkirakan asteroid ini akan meledak di udara saat bertabrakan, dengan kekuatan setara 8 juta ton TNT, memengaruhi area hingga radius 50 kilometer dari titik tumbukan.
NASA telah membentuk tim astronom internasional untuk mengamati asteroid ini lebih lanjut menggunakan teleskop James Webb. Dengan begitu, para ilmuwan bisa memperoleh data lebih akurat mengenai ukurannya serta potensi dampaknya terhadap Bumi.
Saat ini, NASA memperkirakan kemungkinan tumbukan asteroid ini pada 2032 berada di angka 1 banding 43—persentase yang cukup besar untuk terus dipantau dengan serius.
Baca Juga: BSD Jadi PSN, Mantan Kepala Bappenas Curiga Ada Timbal Balik!