Asteroid Sebesar Patung Liberty Ancam Bumi di 2032? NASA Siapkan Strategi Darurat

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:53 WIB
Asteroid Sebesar Patung Liberty Ancam Bumi di 2032? NASA Siapkan Strategi Darurat
ilustrasi asteroid mendekati Bumi (Pixabay.com/MasterTux)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah asteroid sebesar Patung Liberty yang berpotensi menghancurkan sebuah kota diperkirakan bisa menabrak Bumi dalam beberapa tahun mendatang.

Asteroid yang diberi nama 2024 YR4 ini pertama kali terdeteksi pada Desember lalu, dan kini para ilmuwan tengah menyusun strategi untuk menghadapinya.

Dilansir dari UNILAD, NASA telah mengambil langkah darurat dengan memberikan akses kepada tim astronom internasional untuk menggunakan James Webb Space Telescope (JWST) guna mengukur dimensi asteroid tersebut.

Dengan data ini, para ilmuwan berharap bisa menghitung potensi dampak jika asteroid benar-benar menghantam Bumi, termasuk perkiraan lokasi tumbukan.

Baca Juga: Heboh! Dikira Asteroid Mendekati Bumi, Ternyata Mobil Tesla Milik Elon Musk

Menurut Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) NASA, kemungkinan asteroid ini menabrak Bumi pada tahun 2032 adalah 1 banding 43, atau sekitar 2,3 persen. Angka ini meningkat dibandingkan prediksi awal yang hanya 1 banding 83, menimbulkan kekhawatiran bahwa peluang tumbukan bisa terus meningkat.

Astrofisikawan Dr. Robin George Andrews, dalam utas Twitter-nya, menyoroti keberhasilan Double Asteroid Redirection Test (DART)—misi pertama yang berhasil mengubah lintasan asteroid dengan menabrakkannya ke objek luar angkasa. Namun, ia mengingatkan bahwa teknik ini belum tentu bisa diterapkan pada semua asteroid, termasuk 2024 YR4.

“Tidak ada yang ingin secara tidak sengaja 'memecah' asteroid karena pecahannya masih bisa menuju Bumi. Ini seperti mengubah peluru meriam menjadi tembakan shotgun,” kata Andrews.

Ia juga menyoroti potensi risiko lain jika asteroid ini lebih besar dari perkiraan. “Jika terlalu besar, kita mungkin tidak bisa mengalihkan lintasannya dengan satu pesawat luar angkasa. Kita butuh beberapa pesawat yang menabraknya dengan presisi tanpa menyebabkan kehancuran besar.”

Jika teknik defleksi gagal atau terlalu berisiko, opsi lain yang dipertimbangkan adalah menggunakan hulu ledak nuklir untuk mengubah lintasannya atau bahkan menerima dampaknya dengan mengevakuasi area yang diprediksi terkena tumbukan.

Baca Juga: Lihat Penampakan IKN dari Satelit, Netizen Akui Kecewa: Cuma Jadi Kaya Gitu?

NASA dan para ilmuwan masih memiliki waktu hingga 2028, saat asteroid ini kembali mendekati Bumi, untuk menentukan langkah terbaik dalam menghindari bencana global.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI