Suara.com - Satelit dan para astronot telah memberikan kita gambar-gambar menakjubkan dari lekukan biru Bumi. Dari puncak gunung, permukaan Bumi memang tampak datar, tetapi itu terjadi karena pembiasan cahaya.
Melansir dari ScienceABC.com, lengkungan besar di cakrawala dapat terlihat dengan jelas dari puncak bangunan yang sangat tinggi, seperti Burj Khalifa.
Metafora "The Matrix" untuk Internet
Film The Matrix adalah metafora luar biasa untuk internet—sebuah kota metropolitan penuh gedung-gedung membosankan dengan setiap lantainya berisi lorong panjang yang dipenuhi pintu-pintu putih tanpa akhir.
Ketika seseorang membuka sebuah pintu secara acak, mereka dapat menemukan sekelompok orang yang tertawa, kagum, atau justru saling melempar kursi dan lampu yang terbakar sambil bertengkar hebat.
Salah satu perdebatan yang sering muncul di "ruangan" digital ini adalah teori Bumi datar. Beberapa kelompok mengklaim bahwa semua informasi tentang Bumi bulat hanyalah konspirasi jahat untuk "menutupi kebenaran."
![Ilustrasi Bumi datar. [Ist]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/11/65818-ilustrasi-bumi-datar-ist.jpg)
Bumi Datar: Sebuah Klaim yang Tak Masuk Akal
Cara terbaik untuk menentukan apakah Bumi berbentuk cakram atau bola besar adalah dengan melihatnya dari perspektif yang lebih jauh. Satu gambar saja sudah cukup untuk membantah seratus "bukti" yang dikumpulkan William Carpenter dalam bukunya One Hundred Proofs that the Earth is Not a Globe.
Namun, para pendukung teori Bumi datar percaya bahwa gambar-gambar satelit telah direkayasa. Mereka berargumen bahwa teknologi manipulasi gambar dapat digunakan oleh organisasi pemerintah dengan anggaran besar.
Baca Juga: BSD Jadi PSN, Mantan Kepala Bappenas Curiga Ada Timbal Balik!
Menurut mereka, Bumi ini seperti piringan rekaman yang tidak berputar, dengan kutub utara di tengah dan "dinding es" setinggi 150 kaki di sekelilingnya yang tidak dapat dilewati karena larangan NASA.