Suara.com - Misteri jejak kaki berusia 4.000 tahun di dekat Pompeii akhirnya terkuak. Ternyata ini penyebab terciptanya jejak kaki kuno berusia 4.000 tahun di dekat Pomeii.
Sebagaimana diketahui, ilmuwan telah menemukan jejak kaki kuno berusia 4.000 tahun di dekat Pompeii.
Setelah dilakukan penelitian, ternyata ada alasan mengapa ada jejak kaki tua di sekitar wilayah tersebut.
Dilansir dari Live Science, jejak kaki kuno tersebut dibuat oleh manusia dan hewan yang melarikan diri dari letusan Gunung Vesuvius.
Namun yang menarik, jejak kaki ini berusia ribuan tahun lebih tua daripada letusan terkenal pada tahun 79 M.
Fakta ini kemudian menunjukkan bahwa orang-orang di daerah Naples telah berhadapan dengan bencana gunung berapi selama ribuan tahun.
Sebagaimana diketahui, jejak berusia 4.000 tahun itu ditemukan selama pembangunan jaringan pipa di area tenggara Pompeii.
Hal ini disampaikan oleh Pengawas Arkeologi, Seni Rupa, dan Lanskap untuk Provinsi Salerno dan Avellino.
Tentang Jejak Kaki di Dekat Pompeii
Baca Juga: Tameryraptor Markgrafi: Predator Purba yang Baru Terungkap Setelah Hampir 100 Tahun
![Jejak kaki berusia 4.000 tahun di dekat Pompeii. [Courtesy of Soprintendenza Archeologia, Belle Arti e Paesaggio per le province di Salerno e Avellino]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/02/11/57235-jejak-kaki-berusia-4000-tahun-di-dekat-pompeii.jpg)
Menurut laporan, jejak kaki tersebut diperkirakan tercipta pada Zaman Perunggu Awal di Italia (2300 hingga 1700 SM).
Tim menemukan jejak kaki manusia dan hewan di daerah pertanian Casarzano dekat kota Nocera Inferiore, sekitar 8 mil (13 kilometer) di sebelah timur Pompeii.
Jejak kaki tersebut terawetkan dalam material yang terlempar dari Gunung Vesuvius. Polanya acak sehingga kita bisa memprediksi jika manusia zaman itu benar-benar berjuang untuk hidupnya dari amukan gunung yang meletus.
Sekitar tahun 1995 SM , Gunung Vesuvius meletus, menurut penanggalan radiokarbon sebelumnya dari sedimen danau.
Letusan ini juga sering disebut sebagai letusan batu apung Avellino karena letusan ini diperkirakan lebih besar dan lebih dahsyat daripada yang terjadi pada tahun 79 M.
Gunung berapi yang meletus itu dilaporkan menghancurkan komunitas pertanian dan penggembala Zaman Perunggu Awal yang tinggal di dekat gunung berapi tersebut dan mengubur pemukiman di bawah batu apung dan abu.
Bukan jejak kaki pertama yang ditemukan
Akan tetapi, jejak kaki tersebut bukan pertama yang diketahui dari letusan terseut.
Sebelumnya, jejak lain juga ditemukan pada tahun 2001 di Nola-Croce del Papa, sebuah desa Zaman Perunggu Awal yang hancur akibat letusan Avellino.
Menurut sebuah studi tahun 2006 dalam jurnal PNAS, jejak kaki ini menunjukkan bahwa evakuasi massal ribuan orang secara tiba-tiba terjadi pada awal letusan.
Sebagian besar orang yang melarikan diri dari Nola-Croce del Papa kemungkinan besar selamat, demikian kesimpulan para peneliti dalam studi tersebut.
Akan tetapi tanah mereka kemungkinan tidak dapat dihuni selama berabad-abad.
Selama penggalian jaringan pipa baru-baru ini, para arkeolog menemukan bukti bahwa orang-orang memang kembali ke daerah Casarzano pada abad-abad berikutnya.
Mereka menemukan sisa-sisa desa dengan gubuk-gubuk setengah lingkaran yang berasal dari tahun 1200 hingga 900 SM, sekitar akhir Zaman Perunggu.
"Kumpulan temuan menunjukkan penggunaan wilayah tersebut secara terus-menerus selama ribuan tahun," kata badan pengawas tersebut dalam pernyataan tersebut.
Kontributor : Damai Lestari