Serangan Phising Makin Canggih di Gmail, FBI: Jangan Klik Apa pun!

Selasa, 11 Februari 2025 | 15:22 WIB
Serangan Phising Makin Canggih di Gmail, FBI: Jangan Klik Apa pun!
Ilustrasi gmail account (pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengguna Gmail menghadapi serangan phising yang makin canggih, sehingga membuat FBI mengeluarkan peringatan agar pengguna tidak mengklik apa pun dalam email yang mencurigakan.

Para penjahat dunia maya kini menggunakan alat bertenaga AI untuk membuat email yang mengandung phising terlihat meyakinkan.

Laporan terbaru oleh Hoxhunt menyoroti peningkatan 49 persen dalam serangan phising yang mampu mengelabui filter keamanan. Ancaman yang dihasilkan AI kini mencapai 4,7 persen dari total upaya phishing. Pakar keamanan dunia maya Pyry Avist memperingatkan bahwa AI memicu gelombang baru taktik rekayasa sosial, yang memudahkan peretas untuk menipu korban.

Dilansir dari Gizchina pada Selasa (11/2/2025), untuk membuat peretas dengan teknologi AI pun tidak memerlukan biaya besar. Faktanya, peretas kini dapat membuat rencana phishing yang kuat hanya dengan 5 dolar AS atau sekitar Rp 82.000. Sebuah firma siber bernama VIPRE mengatakan 70 persen serangan phising berisi tautan yang membahayakan. Hal ini mendukung saran FBI untuk tidak mengklik apa pun dalam email yang tampak aneh.

Baca Juga: Modus Kejahatan Siber di 2025: AI hingga Rantai Pasokan Jadi Target Empuk

Ilustrasi Phising. [Freepik]
Ilustrasi Phising. [Freepik]

Menurut pakar keamanan siber Adrianus Warmenhoven dari Nord Security mengatakan bahwa peretas tidak perlu lagi membuat kode untuk membuat situs palsu. Hanya berbekal perangkat AI, pelaku dapat membangun situs dengan mudah.

Hal lain yang ditemukan adalah mayoritas orang tertipu oleh email phising dalam waktu kurang dari 60 detik. Ini menunjukkan mengapa pengguna harus tetap waspada dan mengikuti langkah-langkah dasar untuk menjaga akun tetap aman. Baik FBI maupun Google sendiri meminta agar pengguna tidak sembarangan mengklik tautan atau mengunduh file dari email.

Pencegahan lain yang dapat dilakukan termasuk menggunakan pengelola kata sandi tepercaya dan jangan pernah memasukkan informasi pribadi di situs web yang tidak sah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI